Keren! Mahasiswa Sekolah Vokasi Ciptakan Rekor Lewat Pagelaran Angklung

Keren! Mahasiswa Sekolah Vokasi Ciptakan Rekor Lewat Pagelaran Angklung

Keren! Mahasiswa Sekolah Vokasi Ciptakan Rekor Lewat Pagelaran Angklung
Student Insight

Sejarah baru Indonesia tercipta. Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB dari Program Studi (Prodi) Komunikasi Digital dan Media berhasil meraih rekor dari Original Rekor Indonesia (ORI) lewat Moeda Bersoeara. Rekor tersebut didapatkan atas pagelaran angklung yang diiringi lagu daerah terbanyak oleh sebanyak 768 peserta lintas generasi.

Moeda Bersoeara merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh kelas praktikum D1 Prodi Komunikasi Digital dan Media angkatan 59 Sekolah Vokasi IPB University. Kegiatan ini diselenggarakan dalam memenuhi mata kuliah Praktik Acara Komunikasi.

“Kami memilih alat musik angklung karena ia tidak hanya sekedar alat musik daerah, tetapi juga berperan penting dalam berbagai upacara adat. Angklung juga sudah ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia, 16 November 2010 lalu,” ujar Muhamad Habibie, salah satu perwakilan panitia.

Habibie mengatakan, berjalannya kegiatan Moeda Bersoeara ini tidak luput dari banyak pihak yang sudah membantu kelancaran acara. Antara lain Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Dinas Olahraga (Dispora) Kota Bogor, Sound of Angklung (SoA), para sponsor dan para media partner serta panitia yang telah membantu berjalannya acara.

“Upaya pemecahan rekor ini diharapkan dapat membuat angklung terus bangkit. Makin dicintai semua generasi dan bergaung tidak hanya di daerah asalnya, Jawa Barat dan Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia,” tandasnya.

Rekor tersebut, lanjutnya, juga dapat menjadi prestasi yang membanggakan untuk Sekolah Vokasi IPB dan Kota Bogor. Adapun 16 lagu daerah yang dimainkan, antara lain:

1. Bungong Jeumpa (Aceh)
2. Sinanggar Tulo (Sumatera Utara)
3. Soleram (Riau)
4. Jali-Jali (DKI Jakarta)
5. Kicir-Kicir (DKI Jakarta)
6. Manuk Dadali (Jawa Barat)
7. Tokecang (Jawa Barat)
8. Cingcangkeling (Jawa Barat)
9. Gundul-Gundul Pacul (Jawa Tengah)
10. Suwe Ora Jamu (Yogyakarta)
11. Anak Kambing Saya (NTT)
12. Ayo Mama (Maluku)
13. Burung Kakatua (Maluku)
14. Rasa Sayange (Maluku)
15. Apuse (Papua)
16. Yamko Rambe Yamko (Papua)