Membanggakan! Lewat Konser Budaya, PSM IPB Agria Swara Kenalkan Budaya Indonesia di Vienna, Austria

Membanggakan! Lewat Konser Budaya, PSM IPB Agria Swara Kenalkan Budaya Indonesia di Vienna, Austria

Membanggakan! Lewat Konser Budaya, PSM IPB Agria Swara Kenalkan Budaya Indonesia di Vienna, Austria
Student Insight

Setelah mencetak prestasi dengan memenangkan predikat Grand Prix sebagai Juara Umum Kompetisi dalam The 34th Praga Cantat International Choir Competition and Festival di National House Na Vinohradech, Praha, Republik Ceko, kemarin (11/11), Paduan Suara Mahasiswa (PSM) IPB Agria Swara juga memperkenalkan keragaman budaya Indonesia di Vienna, Austria.

Langkah tersebut dilakukan Agria Swara melalui konser budaya di sekolah SMA BORG Guntramsdorf dan di Weltmuseum Vienna, Austria (14/11).

“Konser budaya ini masuk ke dalam misi dari program International Mission in Art and Culture (IMAC) yang Agria Swara bawa. Jadi, setiap Agria Swara pergi berkompetisi di luar negeri, selain untuk memenangkan kompetisi, kami juga ada misi untuk memperkenalkan budaya Indonesia lewat nyanyian, tarian dan pakaian yang kami kenalkan,” terang Sekarini Aksobya, ketua delegasi IPB di The 9th IMAC.

Kegiatan ini juga dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Austria, Dr iur Damos Dumoli Agusman serta dihadiri oleh berbagai pihak penting Weltmuseum, Austrian-Indonesian Society (AIS), pengunjung Weltmuseum dan beberapa rekan media. Sementara di SMA Borg Guntramsdorf, konser dihadiri oleh 300 siswa yang sangat antusias untuk mengetahui budaya Indonesia.

“Kesan dari duta besar sangat suka sekali dengan suguhan nyanyian, tarian dan kostum yang kami bawakan dan kenakan,” katanya.

Sekarini mengungkapkan bahwa konser tersebut turut disukseskan oleh Robert Dani, seorang diaspora Indonesia yang tinggal di Vienna. Robert merupakan sosok yang menjadi penghubung PSM Agria Swara dan AIS agar mereka dapat menggelar konser di Weltmuseum.

PSM IPB Agria Swara membawakan tujuh lagu daerah yakni ‘wak-wak gung’, ‘hela rotane’, ‘sarinande’, ‘ampar-ampar pisang’, ‘yamko rambe yamko’, ‘lisoi’, ‘gayatri’, dan lagu ‘Heidenröslein’ oleh Franz Schubert.

Lagu-lagu tersebut juga telah dibawakan juga dalam konser prakompetisi bulan Oktober lalu. Selama kompetisi di Vienna, Agria Swara lebih berfokus pada latihan lagu kompetisi terlebih dahulu. Saat kompetisi sudah selesai, mereka kemudian melancarkan kembali lagu-lagu yang akan dibawakan di konser budaya.

Ia mengaku sangat bangga dan senang atas pengalaman baru yang didapatkan selama kompetisi dan konser budaya. Sekarini dan rekan-rekannya berkesempatan bertukar wawasan tentang budaya negara masing-masing dengan siswa-siswi SMA di Vienna.

“Saya senang sekali pastinya. Karena ini adalah kali pertama Agria Swara berhasil menggelar konser budaya sebesar ini. Tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan dalam skala kecil. Alhamdulillah tahun ini berhasil mengadakan konser di dua tempat dengan penonton yang banyak,” kata Sekarini.

“Terutama bisa tampil di Weltmuseum, kami bangga sekali karena itu adalah museum terbesar dan ternama di Austria,” ungkapnya. (MW/Rz)