Mahasiswa IPB University Gagas ‘Fuellution’, Solusi Penurunan Polusi Udara dan Membuat Energi Terbarukan

Mahasiswa IPB University Gagas ‘Fuellution’, Solusi Penurunan Polusi Udara dan Membuat Energi Terbarukan

Mahasiswa IPB University Gagas ‘Fuellution’, Solusi Penurunan Polusi Udara dan Membuat Energi Terbarukan
Student Insight

Fuellution, gagasan dari mahasiswa IPB University tim Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT) lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Pimnas ke-36 ini akan berlangsung di Universitas Padjadjaran, Bandung, pada 26 November-1 Desember 2023.

Gagasan ini dikembangkan oleh tim Fuellution yang terdiri dari tiga mahasiswa IPB University dari Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), yaitu Seliani Fitria Mukti, Faris Adam dan Aulia Ardhian Ayuningtyas. Tim ini didampingi oleh Dr Syaefudin selaku dosen pendamping.

Ketua tim PKM GFT Fuellution, Seliani Fitria Mukti mengatakan, gagasan ini dilatarbelakangi oleh isu polusi udara yang kian meningkat setiap tahunnya. Pada waktu bersamaan, cadangan minyak bumi Indonesia yang semakin menipis.

Berdasarkan Laporan Kualitas Udara Dunia IQAir tahun 2023, Jakarta masuk dalam daftar sepuluh kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kualitas udara yang buruk tersebut dapat menimbulkan berbagai potensi penyakit infeksi saluran pernafasan.

“Fuellution merupakan kawasan industri pengubah polusi menjadi energi yang terdiri dari lima area, yaitu Industrial Area, Product Distribution Center, Smart Agriculture Center, Solar Farm, serta Research and Data Center,” ujar Seliani.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pada Industrial Area terdapat Air Filtration Tower dengan menggunakan teknologi Direct Air Capture (DAC) untuk menangkap dan menyaring polusi udara yang terdapat di sekitar kawasan industri.

Area ini terhubung ke bawah tanah untuk mengubah polutan yang telah disaring tadi menjadi energi terbarukan di unit Pollutan Conversion Center. “Energi yang sudah terbentuk akan dilakukan quality control di area Product Distribution Center untuk didistribusikan,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan, area Smart Agriculture Center berisi tanaman dapat menyerap karbondioksida yang masih ada di sekitar kawasan. Sementara itu, sumber energi untuk kawasan Fuellution berasal dari panel surya yang terdapat di area Solar Farm.

“Semua kawasan Fuellution terintegrasi oleh IoT yang akan dikontrol dan dimuat sistem informasinya di area Research and Data Center,” ungkap dia.

Seliani berharap, “Semoga Fuellution ini dapat diimplementasikan di berbagai kawasan industri nasional sehingga dapat meningkatkan udara bersih di Indonesia, membantu mengurangi perubahan iklim dan meningkatkan cadangan energi di Indonesia.” (*/Rz)