SkinCheck.AI, Aplikasi Karya Mahasiswa IPB University Raih Penghargaan 20 Capstone Project Terbaik Program Bangkit 2023

SkinCheck.AI, Aplikasi Karya Mahasiswa IPB University Raih Penghargaan 20 Capstone Project Terbaik Program Bangkit 2023

SkinCheck.AI, Aplikasi Karya Mahasiswa IPB University Raih Penghargaan 20 Capstone Project Terbaik Program Bangkit 2023
Prestasi

Program Bangkit 2023 hadir secara konsisten setiap tahun untuk memberdayakan mahasiswa untuk menggali kreativitas mereka dalam mengembangkan proyek berbasis internet of things (IoT) dan artificial intelligence (AI). Tahun ini, IPB University diwakili oleh Faadiyah Ramadhani dan Hanung Safrizal, dari program Studi Statistika dan Sains Data turut dalam program ini.

Tim IPB University juga memiliki anggota yaitu Annas dari Politeknik Negeri Ujung Pandang, Azalia Amanda Putri Sampurno dari Universitas Presiden, Dimas Tri Mustakim dari Universitas Brawijaya, Rachmat Hidayat Abduh dari Politeknik Negeri Ujung Pandang dan Muhammad Risma dari Universitas Presiden. Mereka telah berhasil menciptakan aplikasi SkinCheck.AI.

Project ini terpilih sebagai salah satu dari 20 tim terbaik yang diseleksi dari sekira 700 tim peserta, dan menjadi pencapaian yang luar biasa. Aplikasi SkinCheck.AI menjadi salah satu project terbaik dari Bangkit 2023 dan mendapatkan pendanaan inkubasi sebesar $10.000 atau 140 juta rupiah dari Google dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Faadiyah Ramadhani menerangkan, aplikasi SkinCheck.AI merupakan aplikasi diagnosis kulit. Ia menerangkan, melalui pemindaian selfie, aplikasi SkinCheck.AI mampu mengidentifikasi kondisi kulit pengguna. Aplikasi ini mampu memberikan rekomendasi terkait produk perawatan kulit yang paling cocok berdasarkan kategori kulit yang terdeteksi. Aplikasi yang hampir otonom ini dapat menggantikan peran seorang dermatologist.

“Aplikasi SkinCheck.AI memanfaatkan teknologi pembelajaran mesin untuk memberikan diagnosis kulit yang akurat dan rekomendasi perawatan yang sesuai,” kata Faadiyah, mahasiswa IPB University dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Ia melanjutkan, aplikasi ini memberikan kemudahan bagi pengguna untuk melakukan self-diagnosis masalah kulit wajah mereka secara cepat dan efisien. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat pada waktunya. Selain itu, SkinCheck.AI juga membantu pengguna dalam perencanaan perawatan kulit mereka dengan memberikan rekomendasi produk, rutinitas perawatan, serta memonitor perkembangan kulit mereka. Oleh karena itu, SkinCheck.AI bukan hanya mengatasi masalah aksesibilitas terhadap perawatan kulit berkualitas, tetapi juga menyajikan solusi yang efektif dan ekonomis.

“Aplikasi ini menggabungkan teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) untuk mengenali masalah kulit wajah melalui kamera smartphone. Harapannya, SkinCheck.AI akan menjadi bagian integral dari ekosistem perawatan kulit wajah yang menghubungkan konsumen dengan produsen skincare serta konsultan dermatologist,” kata Faadiyah.