Dorong Produk Ekspor, LKST IPB University Gelar Workshop Izin Edar di Pasar Luar Negeri

Dorong Produk Ekspor, LKST IPB University Gelar Workshop Izin Edar di Pasar Luar Negeri

Dorong Produk Ekspor, LKST IPB University Gelar Workshop Izin Edar di Pasar Luar Negeri
Berita

Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University mengadakan workshop izin edar luar negeri di Swiss Belcourt, Bogor (15/11). Kegiatan ini dalam rangka untuk mendukung produk inovasi yang dihasilkan agar dapat memenuhi persyaratan sesuai dengan aturan di pasar luar negeri.

Wakil Kepala LKST IPB University Bidang Pengembangan Inovasi dan Alih Teknologi, Dr Tri Prartono, mengatakan saat ini LKST IPB University menerapkan program PRIMESTeP 2023. Program tersebut sebagai dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan nilai mutu dari produk inovasi. Salah satu fokus program ini adalah perizinan produk untuk diekspor ke luar negeri.

“Langkah-langkah ini dirancang untuk memajukan IPB University ke level yang lebih tinggi dalam hal pengembangan sains dan teknologi. Pemerintah telah memberikan dukungan yang signifikan sehingga mendorong produk-produk lokal untuk mendapatkan izin edar di pasar internasional,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr Prartono berharap agar banyak produk inovatif dari IPB University yang dapat diluncurkan di pasar.

“Saat ini, kami terus berupaya untuk memenuhi harapan pemerintah yang mendorong produk IPB University untuk memasuki pasar internasional. Dalam upaya ini, kami melibatkan diri dalam kegiatan yang memberikan wawasan tentang proses perizinan produk ke luar negeri,” terangnya.

Pelaksana harian (Plh) Kepala LKST IPB University, Dr Rokhani, mengungkapkan acara ini sangat penting terkait aspek legal produk. Menurutnya, dalam rangka membahas kompleksitas legalitas produk, ada beberapa isu muncul sebagai fokus utama.

“Pertama, isu food safety, di mana pembeli memeriksa teliti keamanan produk. Selanjutnya, residu pestisida yang terkait dengan hama dan penyakit menjadi sorotan bagi produsen,” ungkapnya.

Dr Rokhani, melanjutkan, keberhasilan produk juga terkait erat dengan good manufacturing dan pemenuhan standar manajemen. Selain itu, consumer education juga menjadi kunci karena konsumen ingin memahami manfaat produk.

“Mempertahankan citra merek dalam product branding juga perlu perencanaan strategis, memastikan keberlanjutan dan daya saing di pasar. Dalam memperoleh pengakuan di pasar global, strategi ekspor produk harus memperhitungkan standar dan regulasi di negara tujuan,” tuturnya.

Dalam workshop ini turut mendatangkan narasumber yang memberikan wawasan mendalam terkait pengurusan izin edar di wilayah pasar Afrika, Turki, dan China. Peserta diperkenalkan pada peraturan dan prosedur terkini dalam mendapatkan izin edar dan aspek regulasi di setiap wilayah. (dr)