Dosen Departemen PSP IPB University Bersama BRIN dan Pemda Bangun Sektor Perikanan di Kabupaten Bangka Tengah
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah bersinergi untuk membangun sektor perikanan di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Langkah inisiasi tersebut diawali dengan menggelar focus group discussion (FGD) dan survei lapangan di Kabupaten Bangka Tengah. FGD bertujuan untuk memaparkan kondisi permasalahan dan potensi dalam rangka membuat rencana pembangunan sektor perikanan Kabupaten Bangka Tengah.
Dalam kegiatan ini, tim dosen PSP IPB University diwakili oleh Prof Mulyono, Prof Mohammad Imron, Dr Didin Komarudin dan Shidiq Lanang MSi. Prof Mulyono menyampaikan pentingnya kolaborasi antar instansi untuk keberhasilan pembangunan daerah.
“Pembangun daerah mulai dari hulu hingga hilir akan lebih mudah apabila dilakukan kerja sama yang baik antar instansi serta adanya dorongan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) terbaru untuk meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
“Semoga dari IPB University maupun BRIN memiliki inovasi yang bisa diimplementasikan untuk pembangunan Kabupaten Bangka Tengah ini,” tambahnya lagi.
Menurutnya, Kabupaten Bangka Tengah layak untuk dikembangkan potensi perikanannya. Sejumlah potensi tersebut berupa garis pantai sepanjang 195 km, luas desa pesisir sebesar 119.139,4 ha (52,5 persen) dan 11 pulau. Perairan Bangka Tengah masuk ke dalam zona wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 711 dengan memiliki 23 desa pesisir (36,5 persen) dan 3.279 rumah tangga perikanan (RTP).
Agenda survei lapangan dilakukan dengan mengunjungi beberapa tempat, mulai dari bagian utara Bangka Tengah seperti tempat pelelangan ikan (TPI), koperasi nelayan dan sentra ikan asin di Desa Batu Belubang, pusat budi daya apartemen kepiting bakau dan bioflok udang vaname, cold storage dan sentra oleh-oleh Gurih DD di Desa Kurau.
Selanjutnya, kunjungan lokasi bergeser ke arah selatan Bangka Tengah, tepatnya di daerah Pelabuhan Perikanan (PPI) Sungaiselan, tempat produksi kemplang khas Sungaiselan dan koperasi nelayan Sungaiselan.
“Wajar jika setiap daerah memiliki masalah yang dihadapi. Namun harapannya dengan memanfaatkan potensi dengan sebaik mungkin, dapat mengatasi masalah tersebut. Semoga kerja sama ini berjalan dengan baik dan tentunya bermanfaat bagi Kabupaten Bangka Tengah,” tutur Prof Mulyono.
Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah sendiri sudah memiliki beberapa inovasi, di antaranya Sidolpin (Sistem Informasi Daerah Potensial Penangkapan Ikan), Dayang Mesra (Budidaya Udang Vaname Skala Rakyat), Pakan Rakyat (Pabrik Pakan Skala Rakyat), Teman Chating (Kegiatan Alternatif Masyarakat Nelayan Melalui Crab House Apartemen Kepiting), Jaminan Sosial Perikanan, Lempah Kuning Kemasan Kaleng, dan Kios Maritim. (*/Rz)