Lima Mahasiswa IPB University Ciptakan Inovasi Alat Panen Kelapa Muda Tanpa Panjat dan Antipecah

Lima Mahasiswa IPB University Ciptakan Inovasi Alat Panen Kelapa Muda Tanpa Panjat dan Antipecah

Lima Mahasiswa IPB University Ciptakan Inovasi Alat Panen Kelapa Muda Tanpa Panjat dan Antipecah
Student Insight

Muhammad Daffa’ Faiz Amsari, Gilang Ramdani, Muhammad Wildan Bagir Hakim, Hadyan Faruqi dan Ahmad Yusuf Ridho yang merupakan mahasiswa IPB University berhasil menciptakan inovasi alat panen kelapa muda tanpa harus memanjat pohon.

Kelima mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB), Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) tersebut mewakili IPB University dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Inovasi (PKM KI).

Inovasi tersebut diberi nama Cocospic (Adjustable Telescopic Sticks and Portable Trolley), yaitu alat pemanenan buah kelapa muda dengan sistem tongkat teleskopik dan troli portabel.

“Tongkat teleskopik dan troli portabel merupakan satu kesatuan alat pemanenan kelapa muda. Sistem tongkat teleskopik akan menyesuaikan tinggi pohon kelapa sehingga tidak perlu lagi memanjat. Sementara troli portabel akan mencegah buah kelapa muda pecah dengan meredam tumbukannya. Troli ini sekaligus akan mengantarkan hasil panen ke tempat pengumpulan hasil tanpa harus repot mengangkutnya,” jelas Daffa’ selaku ketua tim.

Dosen TMB IPB University sekaligus dosen pendamping dari tim Cocospic, Dr Agus Sutejo mengemukakan bahwa buah kelapa muda yang jatuh begitu saja ke tanah akan merusak kualitas dari buah itu sendiri. Atas alasan itulah, inovasi ini digagas.

“Alat ini kami ciptakan berdasarkan permasalahan-permasalahan dari proses pemanenan buah kelapa, yaitu rentannya kecelakaan dan sulitnya pemanenan karena pohon yang tinggi. Selain juga untuk mengatasi kelelahan akibat pengangkutan buah kelapa muda secara konvensional,” ulas Daffa’.

Cocospic ini, lanjutnya, hadir sebagai solusi karya inovatif yang ditawarkan sebagai alat pemanen kelapa muda tanpa panjat dan antipecah. Terciptanya Cocospic akan mengurangi risiko kecelakaan saat pemanenan. Dengan begitu, para petani tidak perlu memanjat lagi dan terhindar risiko kecelakaan ataupun kelelahan saat proses pemanenan buah kelapa.

Daffa’ mengatakan, alat ini juga sudah didaftarkan paten dan hak ciptanya. Mereka juga mengikutsertakan Cocospic dalam berbagai pameran ekspo untuk memperkenalkannya kepada para pelaku industri untuk dikomersialisasikan.

“Saat ini, kami juga telah menjalin kerja sama dengan PT Riset Nusantara Bogor untuk dilakukan uji coba Cocospic di kebun kelapa milik mereka. Uji coba ini bertujuan untuk membuktikan keberhasilan dari inovasi alat panen kelapa muda yang telah kami ciptakan,” ungkapnya.

Perwakilan PT Riset Nusantara mengatakan, “’Alat ini akan sangat bermanfaat, terutama untuk pohon-pohon kelapa yang tinggi. Selama ini proses pemanenan masih secara konvensional atau dengan memanjat.”

Ke depannya, uji coba dan pengembangan alat panen buah kelapa muda tanpa panjat dan antipecah akan terus dilakukan untuk menjawab segala permasalahan dari pemanenan buah kelapa, khususnya kelapa muda. (*/Rz)