Smarties: Terobosan Mahasiswa IPB University Kurangi Budaya Menyontek Siswa
Pendidikan adalah kunci utama dalam membentuk karakter dan moral seseorang, dan nilai-nilai kejujuran adalah landasan penting untuk mencapai proses ini. Dalam upaya untuk mengajarkan anak-anak akan nilai penting tersebut, mahasiswa IPB University meluncurkan program ‘Smarties: Smart Kids with Smart Ways’.
Smarties merupakan terobosan mahasiswa IPB University yang lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program tersebut dilaksanakan menggunakan pendekatan yang diadaptasi dari tujuh tahapan pembelajaran berbasis kemampuan otak (brain based-learning).
“Ide Smarties bermula dari rasa prihatin kami terhadap meningkatnya perilaku menyontek di kalangan anak-anak. Program ini dikembangkan untuk menjawab permasalahan tersebut dan membantu anak-anak mengembangkan karakter kejujuran dan etika yang baik sejak dini,” ujar Siti Yuri, ketua tim.
Menurut penuturan Yuri, tujuan utama dari Smarties adalah meningkatkan semangat belajar dan kepercayaan diri murid. Selain itu, program ini dikemas secara menyenangkan melalui beragam permainan, sehingga tanpa disadari anak akan memproses sebuah informasi dan menyimpannya dalam memori melalui permainan.
Permainan-permainan tersebut antara lain Brain Gym, senam yang dapat merangsang otak agar dapat bekerja secara optimal; Pilih Gambar Kejujuran, untuk mengasah kreativitas dan meningkatkan kepercayaan diri; dan Ular Tangga Edukasi, merangsang ingatan anak dengan pengulangan soal tentang kejujuran.
Tak hanya itu, ada pula game Truth or Dare dan Cap Tangan Janji Kejujuran sebagai bukti yang akan mereka ingat bahwa mereka sudah melakukan janji dan akan berbuat jujur ke depannya. “Semua anak diberikan pilihan untuk melakukan atau tidak, sehingga janji ini mereka buat atas kesadarannya dirinya sendiri,” tutur Yuri.
Ia menuturkan, program Smarties dilaksanakan selama dua bulan kepada siswa kelas 2 SDN 01 Babakan Dramaga, Bogor. Selain kepada anak, sebut Yuri, Smarties juga ditujukan untuk orang tua sebagai supporting partner untuk tercapainya penguatan kejujuran pada anak.
“Sejak pelaksanaanya, Smarties telah memberikan dampak positif yang signifikan. Dari hasil pre-test dan post-test, terjadi peningkatan dalam perilaku kejujuran dan menurunkannya tingkat menyontek. Anak-anak juga mulai mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang etika belajar dan tanggung jawab,” imbuhnya.
Yuri mengatakan, “Smarties adalah contoh nyata bagaimana pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum untuk mengatasi masalah sosial seperti menyontek di kalangan anak-anak. Dengan berfokus pada nilai-nilai kejujuran dan etika, Smarties bertujuan untuk menciptakan generasi yang memiliki penguatan karakter jujur serta percaya diri.”
Menurutnya, dengan dukungan guru, orang tua, dan masyarakat, Smarties memberikan harapan untuk perubahan positif dalam budaya belajar anak-anak di seluruh negeri. (*/Rz)