Dari Rendang Krimer Sawit Hingga Green Fashion Inovasi IPB University Meriahkan Gebyar Just Saw It UKMK di Palembang

Dari Rendang Krimer Sawit Hingga Green Fashion Inovasi IPB University Meriahkan Gebyar Just Saw It UKMK di Palembang

Dari Rendang Krimer Sawit Hingga Green Fashion Inovasi IPB University Meriahkan Gebyar Just Saw It UKMK di Palembang
Berita

Inovasi IPB University ikut tampil di Gebyar Just Saw It UKMK yang digelar Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Palembang, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan usaha kecil, menengah dan koperasi (UKMK) yang telah mengembangkan berbagai produk turunan kelapa sawit.

Beragam inovasi IPB University di bidang sawit, termasuk produk turunan yang dihasilkan UKMK binaan IPB University ikut meriahkan gelaran acara tersebut. Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) IPB University turut berpartisipasi dengan memamerkan produk-produk yang telah dikomersialisasikan oleh UKMK binaan. Beberapa produk tersebut di antaranya merupakan hasil kerja sama SBRC IPB University dengan BPDPKS melalui pemberdayaan UKMK.

Produk yang dipamerkan antara lain hand sanitizer serta hand soap antiseptik dan antibakteri. Produk ini dikomersialisasikan oleh PT Ratu Bio Indonesia (RBI) yang berlokasi di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Selain PT RBI, SBRC IPB University juga membina UKMK lain seperti PT Bogor Inovatif Surfaktan, PT Sukaraja Pangan Utama dan PT Eteris Prima Wiyasa.

Prof Erliza, salah satu peneliti SBRC IPB University mengatakan, produk turunan sawit yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer adalah gliserol sawit. Gliserol sawit merupakan hasil samping proses pengolahan fatty acid, fatty alcohol dan metil ester.

“Gliserol ini memiliki fungsi yang sangat baik bagi kulit yaitu menahan penguapan air serta memberikan kelembaban dan kelembutan pada kulit,” kata dia.

Sementara itu, pada produk hand soap berbahan sawit digunakan surfaktan metil ester sulfonat (MES) sawit yang dibuat melalui proses sulfonasi metil ester sawit dengan gas sulfur trioxide (SO3). Surfaktan ini memiliki daya bersih yang baik pada kulit dari kotoran dan juga ramah lingkungan.

Prof Erliza menuturkan, produk hand soap ini termasuk yang cukup banyak dibeli oleh pengunjung pameran karena aromanya yang menyegarkan dan beragam.

“Produk lainnya yang juga menarik perhatian pengunjung adalah Rendang Seasoning Mix berbahan krimer sawit. Produk ini cukup diminati karena mempermudah cara memasak rendang dengan mempertahankan cita rasa, tetap lezat dan enak, sekaligus praktis dan hemat penggunaan energi,” jelas Prof Erliza.

Beberapa produk lain yang tersaji pada booth SBRC IPB University adalah produk pengembangan dari surfaktan dietanolamida (DEA) yang dikembangkan menggunakan bahan baku minyak sawit. Misalnya produk personal care, seperti sabun badan dengan penambahan parfum berupa essential oil. Selain itu, egea deodorizer yang dapat diaplikasikan pada berbagai barang rumah tangga seperti sofa, hijab, helm, sepatu dan lainnya serta produk repellent untuk kucing dan hewan lainnya.

Inovator IPB University yang fokus bidang sawit, Dr Siti Nikmatin juga ikut memeriahkan pameran ini. Produk unggulannya bernama ‘Green Fashion’ tampil di kegiatan fashion show. Beberapa model menggunakan produk fashion mulai dari baju, sepatu, topi hingga tas berbahan serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS).

“Motif dan warna sawit pada produk Green Fashion memberikan kesan otentik sawit. Produk ini berbahan serat TKKS yang dibuat dengan cara ditenun menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) hingga menjadi lembaran kain. Lembaran kain yang dihasilkan tersebut yang digunakan sebagai bahan produk fashion,” ungkapnya.

Produk Green Fashion tersebut merupakan hasil kolaborasinya bersama PT Material Data Space (MDS). Selain produk fashion sawit, Dr Siti juga menampilkan hasil riset biomaterial maju yaitu helm Green Composite, pot dan kertas sawit.

“Kegiatan ini merupakan event yang penting untuk mempromosikan sawit melalui expo produk riset berbasis biomass sawit. Pemanfaatan TKKS sebagai produk fashion dan biomaterial maju merupakan bentuk dan upaya untuk meningkatkan nilai tambah limbah dari hasil samping produksi crude palm oil (CPO),” jelas Dr Siti yang juga dosen IPB University dari Departemen Fisika ini.

Event ini merupakan bentuk dukungan nyata dari BPDPKS kepada UKMK sawit agar bisa terus inovatif dan mengembangkan usahanya. Di samping itu, kegiatan ini juga sebagai upaya dalam mempromosikan kebaikan-kebaikan sawit dalam rangka mendukung UKMK go international. (*/Rz)