Departemen MSP IPB University Bekali Mahasiswa Ikuti MBKM Tematik Blue Carbon

Departemen MSP IPB University Bekali Mahasiswa Ikuti MBKM Tematik Blue Carbon

Departemen MSP IPB University Bekali Mahasiswa Ikuti MBKM Tematik Blue Carbon
Berita

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menyelenggarakan kuliah pembekalan dalam rangka kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Tematik (MBKM-T) yang mengusung tema ‘Blue Carbon’. Departemen MSP IPB University menghadirkan beberapa pakar (dosen, peneliti dan praktisi) di bidang blue carbon dari berbagai instansi dan perguruan tinggi baik dari dalam maupun luar negeri.

Ketua Departemen MSP IPB University, Prof Hefni Effendi melaporkan, kuliah umum ini diselenggarakan selama dua minggu pada 28 Agustus-7 September 2023 di Ruang Diskusi Senat FPIK, Kampus IPB Dramaga. Kegiatan diikuti oleh 83 orang mahasiswa Program Studi MSP IPB University semester 7.

“Kegiatan ini turut didukung oleh pendanaan yang diraih oleh Departemen MSP IPB University melalui Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023,” ujarnya.

Program MBKM-T Blue Carbon ini dilaksanakan untuk mewadahi mahasiswa dalam menimba pengalaman empirik di lapangan (hard skills dan soft skills), untuk meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dunia industri (DUDI), lembaga pemerintah atau masyarakat. Kegiatan MBKM dilaksanakan di empat lokasi, yaitu Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Pari dan pesisir Brebes, dengan melibatkan mitra dari Taman Nasional Kepulauan Seribu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta, Kelompok Masyarakat Pemerhati Pesisir Mangrove Sari Brebes.

“Selama mengikuti program MBKM, mahasiswa akan mengerjakan proyek independen terkait blue carbon dan magang sesuai dengan bidang kerja mitra selama tiga bulan (Sep-Des 2023). MBKM-T Blue Carbon ini juga sejalan dengan misi pengelolaan ekosistem perairan pesisir dan laut, sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) 14: Life Below Water, yaitu melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudra untuk pembangunan berkelanjutan,” kata Prof Hefni.

Dr Rahmat Kurnia selaku tim perancang MBKM-T Blue Carbon mengatakan, kuliah umum dilakukan sebelum keberangkatan mahasiswa ke lokasi MBKM guna meningkatkan kompetensi mahasiswa terkait konsep, metodologi, digitasi dan keterampilan manajerial dalam bidang blue carbon.

Dosen, peneliti, praktiksi tamu yang memberi kuliah umum MBKM-T Blue Carbon di antaranya Dr Wan Mohd Rauhan Wan Hussin (Universiti Malaysia Terengganu), Prof Rudianto (Universitas Brawijaya), Dr I Wayan Susi Dharmawan (Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN), Dr Novi Susetyo Adi (Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan/KKP), Dr Udhi Eko Hermawan dan Dr Nurul Dhewani Mirah Sjafrie (Pusat Riset Oseanografi/PRO, BRIN), serta Muhammad Ridwan SHut, MSi dan Dr Arsyad Al Amin (Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB University)

Selanjutnya Dr Ayu Ervina, Ketua PKKM MSP IPB University menjelaskan, topik kuliah umum yang disampaikan meliputi Blue Carbon: Concept and Measurement, Carbon Capture and Sequestration; Penghitungan Karbon Tanah Mangrove; Estimasi Cadangan Karbon pada Sedimen di Ekosistem Lamun; Ekosistem Mangrove dan Blue Carbon dalam Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon; Model Operasionalisasi Konsep Blue Carbon untuk Pengelolaan Ecosystem Service Pesisir-Laut yang Berkelanjutan; Blue Carbon: Exploring Prospects and Challenges-Experiences of Malaysia; Strategi Pengelolaan Blue Carbon pada Habitat Lamun; Pengelolaan Blue Carbon dalam Penguatan Resiliensi Pesisir dan Laut Indonesia. (*/Rz)