SKHB IPB University Suguhkan Inovasi dan Konsultasi Klinik untuk Peternak Rakyat di Kabupaten Lampung Tengah

SKHB IPB University Suguhkan Inovasi dan Konsultasi Klinik untuk Peternak Rakyat di Kabupaten Lampung Tengah

SKHB IPB University Suguhkan Inovasi dan Konsultasi Klinik untuk Peternak Rakyat di Kabupaten Lampung Tengah
Berita

Sebagai rangkaian deklarasi Sekolah Peternakan Rakyat (SPR)-1111 di Desa Karang Endah, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), Provinsi Lampung, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University mengadakan konsultasi klinik kesehatan hewan dan peternakan (12/9) untuk para peternak rakyat.

Sebanyak enam dokter hewan dan empat pakar IPB University di antaranya tiga guru besar terjun langsung ke lapangan memberikan pencerahan melalui konsultasi klinik dalam ruang-ruang praktik dokter hewan kepada hampir 100 orang peternak. Para peternak berasal dari tiga SPR-1111 IPB di Kabupaten Lamteng yaitu SPR Karnadi Jaya Abadi (Kecamatan Terbanggi Besar), SPR Berkah Ternak Bersama (Kecamatan Terusan Nunyai) dan SPR Maju Jaya Bersama (Kecamatan Way Pengubuan).

“Sudah dua tahun ini IPB University hadir secara serius untuk memikirkan pengembangan peternakan dan membantu para peternak di Lamteng. SPR yang dikembangkan IPB University tersebut sangat signifikan membantu kelembagaan peternak. Kami sangat terbantu. Ini contoh yang bagus, bagaimana perguruan tinggi bisa menghilirisasikan inovasi maupun dosennya langsung ke peternak,” ungkap Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan, Perikanan (P3) Kabupaten Lamteng, Ir Khresna Rajasa, MM.

Dekan SKHB IPB University, Dr Amrozi yang hadir membuka acara mengatakan, para pakar IPB University yang terlibat merupakan dosen senior yang sudah banyak pengalaman di lapang dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. “Semoga dengan hadirnya dokter hewan dan pakar peternakan dari IPB University ini dapat membantu kesulitan para peternak di Kabupaten Lamteng,” sebutnya.

Dalam pelaksanaannya, disiapkan enam ruang konsultasi yang di dalamnya terdapat para dokter hewan dan pakar IPB University yang siap berkonsultasi dengan para peternak. Keenam ruang konsultasi tersebut mencakup:

– Ruang (A) Klinik Kesehatan Ternak, terbagi menjadi penyakit klinis (Dr drh Retno Wulansari), penyakit parasit dokter (Prof dr Fadjar Satrija) dan penyakit infeksius (Dr drh Sri Murtini)
– Ruang (B) Klinik Reproduksi dan Laktasi (Dr drh Ligaya Tumbelaka dan Dr drh Ronald Tarigan)
– Ruang (C) Klinik Pakan Ternak (Dr Indah Wijayanti)
– Ruang (D) Klinik Kelembagaan dan Sosial Ekonomi (Dr Anggraini Sukmawati)
– Ruang (E) Klinik Kesehatan Lingkungan (Prof drh Agik Suprayogi dan Dr Salundik)
– Ruang (F) konsultasi kelembagaan SPR dan kebijakan peternakan (Prof Muladno)

“Kegiatan ini merupakan aksi SKHB IPB University untuk merespon isu yang berkembang di peternak, mengingat mereka kurang memahami aspek kesehatan dan lingkungan ternak, sosial-ekonomi dan kelembagaan. Hal tersebut kerap kali menghambat kemajuan peternakan dan menimbulkan keresahan peternak apalagi dikaitkan keberadaan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lumpy skin diseases (LSD),” kata Prof Agik yang juga Ketua Program Pembelajaran Partisipatif (P3)-SPR IPB.

Secara umum, Prof Agik mengurai, keluhan peternak dalam konsultasi adalah seputar kejadian dan penanganan penyakit parasit yang dapat mengganggu pertumbuhan dan kekebalan ternak, di samping berbagai kasus reproduksi ternak yang juga masih sering muncul. “Peternak masih kurang memahami proses penanganan dan kejadian penyakit, bersyukur dalam acara konsultasi ini mereka sebagian besar menjadi mengerti,” ulasnya.

Selain itu, permasalahan klasik peternakan seperti kecukupan pakan, pencemaran lingkungan dan aspek pemasaran tampak masih menjadi kesulitan para peternak di Kabupaten Lamteng.

“Diharapkan kegiatan konsultasi klinik ini mampu mengobati kegalauan para peternak SPR IPB University di Kabupaten Lamteng terkait kesehatan hewan dan manajemen peternakan, serta memberi harapan baru atas kesehatan ternak mereka, di sanalah para pakar IPB University seharusnya mengamalkan ilmunya dari kampus tercinta,” pungkas Prof Agik.

Salah seorang peternak, Jumingan mengaku ia senang mendapat pencerahan dari pakar IPB University. “Saya tidak mengira lokasi kandang kami dihadiri oleh para pakar yang hebat-hebat dari IPB University,” tuturnya. (asp/Rz)