BEM KM IPB University Bahas Kondisi Pembangunan Bersama Pemkot Bogor
Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB University berkolaborasi dengan Bogor Inisiatif dan Bersama Indonesia mengadakan diskusi publik membahas pembangunan di Kota Bogor. Hadir Dedie Rachim Wakil Wali Kota Bogor, Atang Trisnanto Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor dan Grady Nagara, Direktur Eksekutif Next Policy.
Menteri Koordinator (Menko) Pergerakan dan Pelayanan BEM KM IPB University, Ikhwan Prasetiyo menyebut, acara diskusi ini merupakan wadah mengekspresikan keresahan dan harapan para anak muda Bogor terhadap pembangunan kotanya untuk disampaikan kepada Pemkot Bogor. “Kami apresiasi karena Pemkot mau berkomunikasi dengan para pemuda untuk kemajuan Kota Bogor ke depannya,” kata dia di acara yang berlangsung di Auditorium Perpustakaan Kota Bogor.
Tiga sudut pandang dalam melihat pemerintahan menjadikan diskusi kaya akan perspektif. Dari sudut pandang eksekutif, Dedie Rachim membahas sejauh mana perkembangan pembangunan Kota Bogor. Ia memaparkan sejumlah pencapaian Pemkot Bogor seperti laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,63 persen, nomor tiga di Jawa Barat. Bogor juga mendapatkan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dalam Opini BPK (BPK) atas laporan keuangan.
Dedie juga menjelaskan percepatan pengembangan transportasi yang akan dilakukan di Kota Bogor ke depannya. Rencana moda pengembangan terdiri dari angkutan massal berbasis rel, angkutan massal berbasis bus dan angkutan perkotaan sebagai feeder. Rencana pembangunan lain yang kini dikejar tuntas antara lain revitalisasi Masjid Agung Kota Bogor, penambahan jalur pedestrian dan pesepeda dan pembangunan jalan.
Atang Trisnanto, Ketua DPRD Kota Bogor yang ikut hadir menyampaikan kondisi pembangunan dari perspektif legislatif. “Memang dalam pembangunan terutama dalam penyediaan fasilitas publik sudah oke,” ujar dia menanggapi tema diskusi ini. Ia juga memberikan beberapa catatan untuk evaluasi.
“Membiarkan masyarakat tidak cerdas akan berimplikasi rawannya para politisi untuk memanfaatkan kebodohan itu. Sudah saatnya anak muda kuasai politik dan bangun kinerja yang bagus,” pesannya kepada anak muda yang hadir.
Grady Nagara, Direktur Eksekutif Next Policy sebagai pengamat kebijakan publik melengkapi sudut pandang dari diskusi ini. Grady menjelaskan pembangunan suatu kota harus dilandasi prinsip berkeadilan.
Co-Founder Bersama Indonesia ini juga memberikan motivasi kepada peserta. “Sudah seharusnya anak muda juga diberi ruang partisipasi. Perjuangan sendirian tidak akan cukup, bangun serikat anak muda yang serius membawa keadilan antargenerasi,” tutupnya. (Ikhwan Prasetiyo/Rz)