Dukung Permendikbudristek, Ini Delapan Mekanisme Tugas Akhir di IPB University

Dukung Permendikbudristek, Ini Delapan Mekanisme Tugas Akhir di IPB University

Dukung Permendikbudristek, Ini Delapan Mekanisme Tugas Akhir di IPB University
Berita

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim baru-baru ini membuat pernyataan yang menyebutkan mahasiswa jenjang S1 atau D4 kini tidak lagi wajib mengerjakan skripsi. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Mendikbudristek No 53 Tahun 2023. Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah diskusi panel ‘Merdeka Belajar Episode Ke-26: Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi’, (29/8).

Menanggapi hal tersebut, Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyampaikan pola tersebut sudah diterapkan oleh IPB University sejak 2019. “Di IPB University, kebijakan tentang tidak wajib skripsi sudah dijalankan sejak 2019. Namun, tugas akhir tetap ada, seperti business plan dan laporan proyek lapang atau riset,” ujar Rektor.

Rektor menandaskan bahwa IPB University mendukung transformasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) ini. “Kami mendukung kebijakan tersebut karena hal tersebut sesuai dengan apa yang selama ini dijalankan IPB University. Kebijakan ini memberikan kepercayaan kepada perguruan tinggi untuk mengatur sendiri kegiatan akademiknya,” ucapnya.

Di IPB University, kebijakan tersebut telah tertuang dalam Peraturan Rektor IPB Nomor 27/IT3/PP/2019 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas Akhir Mahasiswa. Dalam peraturan itu, diterangkan bahwa sumber kegiatan tugas akhir bervariasi. Pada Kurikulum 2020 IPB (K2020) yang terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), terdapat 8 model pembelajaran termasuk mekanisme tugas akhir.

Kedelapan mekanisme tugas akhir tersebut adalah:
1. Magang industri + tugas akhir di semester 8
2. Magang industri 2 semester + terintegrasi tugas akhir di semester 7 dan 8
3. Exchange programs di luar negeri (terprogram) di semester 7
4. Kuliah 2 semester di luar negeri (terprogram), termasuk tugas akhir prodi di semester 7 dan akhir semester 8
5. Enrichment courses (EC), create new venture + tugas akhir di semester 8
6. Enrichment courses (EC) 2 semester, create new venture terintegrasi tugas akhir di semester 7-8
7. Enrichment courses (EC) dalam bentuk community development (comdev)/ outreach education/sekolah desa + tugas akhir di semester 7-8
8. Enrichment courses (EC) dalam bentuk community development (comdev)/ outreach education/sekolah desa + tugas akhir di semester 7-8

Prodi di IPB University yang sudah menjalankan tidak wajib skripsi di antaranya adalah Prodi Bisnis (Sekolah Bisnis), Prodi Teknik Industri Pertanian dan Prodi Teknologi Pangan (Fakultas Teknologi Pertanian), Prodi Ilmu Gizi (Fakultas Ekologi Manusia) dan Prodi Statistika dan Sains Data (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).

Sebagai contoh, di Prodi Teknik Industri Pertanian. Prof Ono Suparno, Ketua Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) mengatakan, Prodi Teknik Industri Pertanian menerapkan Proyek Design Utama Agro Industri (Produsa), yaitu mahasiswa secara berkelompok 3-5 orang menyelesaikan studi kasus bekerja sama dengan industri. “Program ini telah diinisiasi sejak tahun 2018 dengan melibatkan 20 orang mahasiswa angkatan 54 dari total 120 mahasiswa (16 persen). Pada dua angkatan berikutnya (2019 dan 2020), penerapannya sudah 100 persen mahasiswa,” katanya.

Sementara itu, Prof Noer Azam Achsani, Dekan Sekolah Bisnis IPB University menyampaikan, sejak meluluskan angkatan pertama, Sekolah Bisnis IPB University tidak mewajibkan skripsi. Meski demikian, mahasiswa tetap harus membuat tugas akhir.

“Tugas akhirnya pun beragam. Mahasiswa bisa mengintegrasikan capstone project seperti proyek mengembangkan start-up, proyek membuat perusahaan, menyusun problem solving terhadap permasalahan riil di industri atau masyarakat dari hasil magang di perusahaan. Mahasiswa juga bisa melakukan student exchange dengan membuat comparative study antara kondisi tertentu di luar dan dalam negeri, yang selanjutnya diekstrak dan ditulis menjadi tugas akhir,” paparnya.

Senada dengan Rektor IPB University, Prof Azam menekankan pentingnya tugas akhir bagi mahasiswa. Penyusunan tugas akhir berguna untuk mengasah kemampuan menulis, tetapi tidak harus berupa skripsi. Bahkan, kata dia, saat ini mahasiswa banyak membuat pengembangan model bisnis yang sifatnya problem solving, serta membuat literature review terhadap teori-teori dan praktik-praktik bisnis. (dh/Rz)