Sejarah IPB
Tahap Embrional (1941-1963)
Cikal bakal IPB dimulai sejak tahun 76 tahun lalu, sejak pendidikan tinggi pertanian pertama kali diselenggarakan di tanah air pada tahun 1940. IPB dibentuk secara resmi sejak 1 September 1963 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 91 Tahun 1963 dan disahkan oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 279 Tahun 1965.
Sejarah kelahiran IPB dimulai dari berdirinya Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian, Universitas Indonesia di Bogor. Pendirian fakultas tersebut merupakan cikal bakal IPB sekaligus menandai babak baru pendidikan tinggi pertanian di Indonesia.
Sejarah pendirian pendidikan tinggi pertanian di Indonesia sangat kental dengan nuansa perjuangan untuk memandirikan bangsa melalui pembangunan pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan kesejahteraan bangsa.
Dalam buku Sejarah Kelahiran Institut Pertanian Bogor, tergambar kegigihan Dr. Abdul Rivai dan kawan-kawannya di Volksraad dalam memperjuangkan cita-cita agar di Hindia-Belanda didirikan perguruan tinggi pertanian sesegera mungkin. Prof.Dr. PA Hoesin Djajadiningrat adalah tokoh yang berperan dalam menginisiasi berdirinya Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian.
Saat acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultet Pertanian Universitet Indonesia pada tanggal 27 April 1952, Bung Karno menyampaikan pidato yang mengemukakan arti penting penyediaan makanan bagi rakyat. Sedemikian pentingnya sehingga Bung Karno menyebut persoalan pangan sebagai “soal hidup atau mati” bangsa ini.
Menurutnya masalah pangan hanya dapat diselesaikan oleh para ahlinya. Bung Karno tidak mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan masalah pangan saat itu dengan mengimpor pangan. Tetapi dengan meningkatkan peran lembaga pendidikan tinggi pertanian untuk mendidik generasi muda sehingga mempunyai keahlian membangun pertanian dan menggugah kesadaran rakyat akan pentingnya pangan. Salah satu pemikiran visioner yang dapat dipetik dari pidato itu adalah perlunya perencanaan jangka panjang dalam pembangunan pertanian.
Sejak 53 tahun lalu, IPB telah tumbuh dan berkembang menjadi perguruan tinggi yang mempunyai reputasi baik serta berperan penting dalam pembangunan nasional dan pendidikan tinggi di Indonesia. Proses tumbuh dan berkembangnya IPB telah melalui tiga penggalan waktu yakni masa penjajahan, masa perjuangan kemerdekaan, dan masa setelah proklamasi kemerdekaan. Dari ketiga masa tersebut ada benang merah yang konsisten yakni nilai-nilai kejuangan, kebangsaan, patriotisme dan kepemimpinan para pendahulu. Inilah nilai-nilai yang selalu dipegang teguh dari masa ke masa.
Tradisi pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian integral dari tridarma perguruan tinggi juga lahir dari kampus ini. Action research yang dimulai pada tahun 1963 di Karawang dan melalui kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dan institusi lainnya, ternyata menghantarkan bangsa Indonesia dapat meningkatkan produksi beras secara nyata dan bahkan pernah mencapai swasembada beras.
IPB juga selalu memegang teguh prinsip untuk memberikan akses yang luas kepada pendidikan yang bermutu tinggi. IPB membentuk sistem penerimaan mahasiswa baru melalui undangan kepada sekolah menengah yang berprestasi untuk mengusulkan siswa terbaiknya menjadi mahasiswa IPB. Seleksi berdasarkan nilai rapor merupakan gagasan IPB yang dikembangkan sejak tahun 1976 dengan prinsip memberikan akses yang seluas-luasnya.
Pada tahun 2011, pola seleksi ini kemudian dielevasi atau diadposi menjadi sistem nasional dalam penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) seluruh Indonesia.
Sementara itu, kekuatan IPB dalam pembentukan kompetensi umum ternyata telah menghantarkan para mahasiswa menjadi lulusan yang siap berperan dalam berbagai bidang kehidupan. Nilai-nilai yang dapat dipetik dari berbagai kegiatan belajar mengajar di IPB adalah keterbiasaan mengelola kompleksitas dan ketidakpastian, keunggulan solusi numerik dan terukur, selalu berpikir sistem dan peduli lingkungan, selalu berpikir dan bertindak runut juga taat pada prosedur dan aturan dan selalu peduli petani dan ringan langkah membantu sesama.
Kini di usianya yang ke 53 tahun, IPB mempunyai sembilan fakultas yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Fakultas Ekologi Manusia, Sekolah Bisnis, Sekolah Pascasarjana dan Sekolah Vokasi.
IPB saat ini memiliki 36 Departemen, 21 Pusat Studi, 159 program studi sarjana dan pascasarjana dan 18 program keahlian pendidikan diploma. Dan hingga Januari 2016, IPB telah meluluskan 133.778 mahasiswanya.
First break ground us function by Ir. Soekarno | Campus IPB Baranangsiang, Bogor | Graduation in the Past |
Sejarah Kepemimpinan IPB dari masa ke masa adalah sebagai berikut :
- Prof.Dr. Syarif Thayeb (Chairman of the Presidium of IPB 1963)
- Prof.Dr.A.J. Darman (Chairman of the Presidium of IPB 1963)
- Prof.Dr.Ir. Tb. Bachtiar Rifai (Rektor IPB 1964-1965)
- Prof.Dr.Ir. Sajogyo (Rektor IPB 1965-1966)
- Prof.Dr.j.h. Hutasoit (Chairman of the Presidium of IPB 1966)
- Prof.Dr.Ir. Toyib Hadiwidjaja (Rektor IPB 1966-1971)
- Prof,Dr.Ir. A.M. Satari (Rektor IPB 1971-1978)
- Prof.Dr.Ir. Andi Hakim Nasution (Rektor IPB 1978-1987)
- Prof.Dr.Ir. H. Sitanala Arsjad (Rektor IPB 1987-1996)
- Prof.Dr.Ir. H. Soleh Solahuddin,M.Sc (Rektor IPB 1996-1998)
- Prof.Dr.Ir. R.H.M. Aman Wirakartakusumah,M.Sc (Rektor IPB 1998-2002)
- Prof.Dr.Ir. Ahmad Ansori Mattjik,M.Sc (Rektor IPB 2002-2007)
- Prof.Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto, M.Sc. (Rektor IPB 2008-2012)
- Prof.Dr. Ir. H. Herry Suhardiyanto, M.Sc. (Rektor IPB 2012-2017)
- Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si (Rektor IPB 2017-2022)
- Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si (Rektor IPB 2023-2028)
Rektor IPB