Gali Potensi UMKM di Kelurahan Sidokarto, Mahasiswa IPB University Buat Pelatihan Pembuatan Batik Ecoprint

Gali Potensi UMKM di Kelurahan Sidokarto, Mahasiswa IPB University Buat Pelatihan Pembuatan Batik Ecoprint

Gali Potensi UMKM di Kelurahan Sidokarto, Mahasiswa IPB University Buat Pelatihan Pembuatan Batik Ecoprint
Berita

Dalam rangka meningkatkan potensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kelurahan Sidokarto, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, Jawa Tengah, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) Inovasi IPB University menggelar pelatihan ecoprint. Kegiatan bertajuk ‘Peppermint’ ini bertujuan untuk menggali potensi UMKM melalui karang taruna dengan menggali kreativitas seni batik ecoprint di Kelurahan Sidokarto.

“Pelatihan pembuatan ecoprint ini diharapkan dapat menjadi potensi usaha di Kelurahan Sidokarto, khususnya pemuda dan pemudi karang taruna dalam mengembangkan potensi UMKM di Kelurahan Sidokarto. Melalui ecoprint ini, mereka dapat memanfaatkan sumber daya yang berasal dari lingkungan sekitar menjadi benda yang memiliki nilai ekonomis, serta menggali lebih banyak lagi sisi kreatif dan seni individu,” kata Indah Kusumaningrum, anggota tim KKN-T Inovasi.

Indah menjelaskan, ecoprint adalah teknik pencetakan yang mengedepankan prinsip-prinsip ramah lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan alami dari tumbuhan seperti dedaunan, batang atau bunga. Teknik ecoprint menggunakan tinta yang terbuat dari pigmen alami yang ditemukan dalam daun, bunga atau kulit kayu. Karena daun dan bunga memiliki bentuk serta ukuran yang berbeda satu sama lain, hal ini dapat menciptakan batik yang unik dan bervariasi.

“Ecoprint sering disebut juga sebagai karya membatik dari daun. Setiap cetakan yang dibuat membawa jejak alamiah dari bahan-bahan yang digunakan dan menggambarkan keunikan dari setiap proses. Dengan menggunakan bahan-bahan alami, tinta ramah lingkungan dan teknik cetak alternatif, ecoprint menggabungkan seni dan keberlanjutan,” urai dia.

Peserta kegiatan Peppermint dihadiri oleh perwakilan setiap lingkungan (RW atau gabungan RW) yang terdiri atas lingkungan Somopuro, Sunggingan, Weru, Nganom, Watuagung, Gambiran dan Kwangsan. Mereka diperbolehkan untuk membawa hasil ecoprint tersebut ke wilayah masing-masing sebagai acuan untuk praktik selanjutnya secara mandiri.

“Peserta membuat karya ecoprint menggunakan dua teknik, yaitu pounding (pukul) dan steaming (kukus). Daun yang digunakan adalah daun jati muda, pepaya, singkong dan lain-lain. Salah satu bunga yang digunakan adalah bunga telang yang dapat menghasilkan warna biru pada kain, ” ungkap Indah.

Titik Supriyanti, SH, MHum selaku Sekretaris Kecamatan Girimarto yang turut hadir menyampaikan harapan dan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. Ia berharap ecoprint ini dapat menjadi peluang usaha berkelanjutan yang bermanfaat di Kelurahan Sidokarto. Di samping itu, peserta dapat menyebarkan ilmu yang didapatkan kepada teman dan keluarga terdekat.

“Ketika ecoprint ini dibuat dengan hati dan seni, maka akan menghasilkan hasil karya yang luar biasa. Selain itu, ecoprint itu eksklusif karena kita tidak bisa membuat produk dengan corak yang sama. Jadi, apabila kita membuat ecoprint, maka kita membuat karya yang unik dan ekslusif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai ekonomi. Ecoprint dapat dibuat pada tas, topi, baju dengan corak yang luar biasa,” tuturnya.

“Terakhir, terima kasih kepada mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University yang telah mengadakan kegiatan ini. Anggota karang taruna yang telah menghadiri kegiatan ini diharapkan dapat menangkap peluang dan diaplikasikan untuk ke depannya,” tutur Titik dengan bangga. (*/Rz)