Mahasiswa IPB University Edukasi Tanggap Bencana bagi Anak-Anak Penyandang Disabilitas

Mahasiswa IPB University Edukasi Tanggap Bencana bagi Anak-Anak Penyandang Disabilitas

Mahasiswa IPB University Edukasi Tanggap Bencana bagi Anak-Anak Penyandang Disabilitas
Berita

Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Tansana IPB University melaksanakan sosialisasi program edukasi tanggap bencana bagi para penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) Cahaya Quran, Yayasan Tabungan Surga. Sasaran utama program ini adalah anak-anak penyandang disabilitas, khususnya tunanetra dan tunarungu.

“Tansana atau ‘Tangguh Bersama Hadapi Bencana’ merupakan sebuah program inovatif karena menjadikan anak-anak penyandang disabilitas sebagai sasaran program. Hal itu karena mereka merupakan salah satu kelompok rentan bencana,” ungkap Silvia Zalda Putri, ketua tim pelaksana program Tansana dalam pembukaan lokakarya.

“Melalui kegiatan Tansana ini, kami ingin membagikan wawasan serta mengajak seluruh peserta dan mitra kegiatan untuk lebih sadar terkait urgensi upaya tanggap bencana serta perhatian khusus bagi teman-teman penyandang disabilitas dalam menghadapi situasi bencana,” jelas Silvia Zalda Putri, ketua tim pelaksana program Tansana dalam pembukaan lokakarya.

Kegiatan ini disambut baik oleh Wahyu, pengurus sekaligus guru SLB Cahaya Quran sekaligus guru. Wahyu mengungkapkan, “Program Tansana ini akan berdampak baik bagi teman-teman penyandang disabilitas di sini dalam memperoleh wawasan dan pengalaman belajar baru dengan berbagai program edukasi yang diberikan oleh tim pelaksana nantinya.”

Hal ini, tambah Wahyu, sejalan dengan harapan yayasan untuk terus meningkatkan metode pendidikan bagi peserta didik agar lebih siap untuk menjalani kehidupan secara mandiri.

Dalam kesempatan yang sama, Susi selaku orang tua dari salah satu siswa mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan program yang sangat strategis dan mulia. Program Tansana dapat memberikan motivasi dan pengajaran kepada peserta didik dalam menjalani kehidupan serta mengetahui persiapan apa saja yang dapat dilakukan dalam menghadapi bencana.

“Program ini memberikan perspektif baru, motivasi yang membangun dan rasa kepedulian yang tinggi bagi teman-teman penyandang disabilitas,” menurut Adrian yang juga guru di SLB Cahaya Quran.

“Hal-hal yang disampaikan oleh teman-teman tim Tansana seperti penjelasan program, permainan sederhana, pemberian motivasi, serta pendampingan dengan interaksi langsung kepada teman-teman disabilitas sangat kreatif dan dinilai mampu membangun semangat yang tinggi,” imbuhnya.

Sosialisasi yang dilakukan tidak hanya berupa pemaparan materi program, tetapi juga diselingi dengan sesi ice breaking yang telah disesuaikan dengan kemampuan anak-anak tunarungu dan tunanetra. (Silvia/Rz)