Mengenal Lebih Dekat Program Studi D4 Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi Sekolah Vokasi IPB University
Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor prioritas dalam penerapan industri 4.0, termasuk di dalamnya industri jasa makanan. Hal ini juga didukung oleh percepatan pembangunan sektor pariwisata yang mendukung industri makanan dan minuman lokal.
Tingginya laju perkembangan industri jasa makanan dan minuman berjalan seiringan dengan tingginya kebutuhan tenaga kerja profesional di bidang tersebut. Kondisi ini akan terjawab dengan keberadaan Program Studi (Prodi) Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi (MIJMG), Sekolah Vokasi IPB University yang telah terakreditasi Baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) D3.
“Mandat prodi ini adalah menyelenggarakan pendidikan dan penelitian dalam bidang manajemen industri jasa makanan dan gizi serta pengabdian masyarakat secara terpadu,” kata Ketua Prodi MIJMG, Dr Rina Martini.
Dr Rina mengatakan, keunggulan Prodi MIJMG adalah menerapkan pembelajaran dual system dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program MBKM memungkinkan mahasiswa memiliki pengalaman belajar di kampus dan industri jasa makanan. Dengan demikian, mahasiswa memiliki keterampilan untuk menyelesaikan pekerjaan di bidang industri jasa makanan dengan efektif dan efisien.
“Selain keterampilan bidang manajemen industri jasa makanan, lulusan juga dibekali dengan ilmu gizi sehingga mampu memproduksi makanan dengan mempertimbangkan aspek gizi dan kesehatan,” tuturnya.
Aktivitas perkuliahan dan pembelajaran di Prodi MIJMG didukung dengan fasilitas yang memadai. Prodi ini mempunyai dua laboratorium khusus yang digunakan sebagai laboratorium pengolahan. Yakni laboratorium kulinari di Kampus Cilibende dan laboratorium diet di Kampus Gunung Gede, Kota Bogor. Laboratorium kulinari digunakan untuk mata kuliah dasar kompetensi program studi, sedangkan laboratorium diet berhubungan dengan mata kuliah kompetensi program studi untuk mahasiswa tingkat lanjut.
Selain itu, terdapat pula Laboratorium Praktik Usaha Jasa Boga (PUJB) yang terletak di kampus Gunung Gede, Kota Bogor. Laboratorium ini digunakan untuk kegiatan teaching cafetaria dengan nama usaha Kantin Sehati.
“Peralatan yang ada di laboratorium Prodi MIJMG sudah sesuai dengan kompetensi yang diharapkan lulusan. Jumlah peralatan praktikum sudah bisa memenuhi dengan jumlah mahasiswa. Penggunaan laboratorium untuk praktikum di laboratorium kulinari bisa sampai 24 jam per minggu, di laboratorium diet sampai 20 jam per minggu dan di laboratorium PUJB sampai 42 jam per minggu,” kata Dr Rina.
Lebih jauh Dr Rina mengurai, dosen yang mengampu mata kuliah di program sarjana terapan MIJMG terdiri dari dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS), dosen tetap non-PNS dan dosen tetap Sekolah Vokasi IPB University. Adapun dosen praktisi yang terlibat dalam mengampu mata kuliah di Prodi MIJMG adalah dosen yang berasal dari mitra Dunia Industri dan Dunia Kerja (Iduka) yang sesuai dengan kompetensinya.
“Dosen praktisi ini akan berperan sebagai tim teaching atau sebagai dosen pembimbing lapang pada praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa di rumah sakit, hotel atau industri jasa makanan lainnya,” ujarnya.
Dr Rina menyebut beberapa dosen di Prodi MIJMG terlibat sebagai pengajar dalam kegiatan pelatihan Prakerja bekerja sama dengan sekolah.mu (PT Sekolah Integrasi Digital) di bidang bakery dan patiseri serta pengolahan makanan sehat. Selain itu, dosen juga aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian yang berkaitan dengan produk atau inovasi pengolahan pangan. Hasil penelitian dan pengabdian ini sudah banyak yang didaftarkan ke Hak Kekayaan Intelektual (Haki) dan dipublikasikan ke jurnal ilmiah.
“Terdapat pula inovasi aplikasi perencanaan menu bayi usia 6-24 bulan yang dihasilkan dosen Prodi MIJMG. Tujuan dibuatnya aplikasi yang bernama Baby Meal Planner ini adalah untuk pencegahan stunting. Selain berinovasi, dosen Prodi MIJMG juga sering menjadi narasumber dalam webinar nasional maupun internasional,” imbuhnya.
Dr Rina mengatakan, banyak mahasiswa Prodi MIJMG yang mendapatkan prestasi nasional di bidang kulinari. Beberapa mahasiswa juga mengikuti kegiatan magang ke luar negeri seperti Jepang yang difasilitasi prodi sejak empat tahun lalu.
Selain ijazah, lulusan Prodi MIJMG akan mendapat sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Sekolah Vokasi. Nantinya lulusan prodi ini dapat bekerja dalam pengelolaan industri jasa makanan, mulai dari perencanaan dan pengadaan bahan makanan, pengolahan dan penyajiannya, berdasarkan aspek kulinari, gizi dan kesehatan. Selain itu, juga dapat menjadi food stylist, ahli bakery, serta menjadi tester produk makanan dan minuman. (MHT/Rz)