Peneliti IPB : Teh Hijau Paling Tinggi Kandungan Antioksidannya

Peneliti IPB : Teh Hijau Paling Tinggi Kandungan Antioksidannya

peneliti-ipb-teh-hijau-paling-tinggi-kandungan-antioksidannya-news
Riset

Tim peneliti dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Puspo Edi Giriwono, S.TP, M.Agr dan Geani Pratiwi melakukan penelitian untuk membandingkan aktivitas antioksidan dari teh kulit manggis, teh hitam, teh hijau, dan teh rosela, serta melihat potensi pengembangan kulit manggis dalam bentuk teh celup.

“Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronis dan penyebab dari 68% kematian dunia. Pada beberapa kasus, pengobatan yang diberikan hanya untuk menghambat gejala yang muncul bukan untuk menyembuhkan penyebab penyakitnya. Penyakit ini disebabkan oleh radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel, kondisi patologis, dan kematian sel,” ujar Dr. Puspo.

Manusia memiliki enzim antioksidan yang dapat menetralkan dan mendegradasi radikal bebas. Namun, pada kondisi radikal bebas berlebih, kemampuan enzim antioksidan tidak mampu menanganinya. Oleh karena itu, antioksidan tambahan dari luar sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Sumber antioksidan dapat diperoleh dari bahan pangan, seperti daun teh, bunga rosela, serta kulit manggis. Daun teh yang banyak ditemui di pasaran adalah teh hijau dan teh hitam.

“Teh celup sudah diterima dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat Indonesia. Pengembangan produk teh celup dengan tambahan bahan herbal dapat menjadi keunggulan dan  menjadi nilai tambah tersendiri pada produk teh celup tersebut. Salah satu khasiat yang terdapat pada bahan herbal adalah kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan,” ungkap Dr. Puspo.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel yang paling potensial sebagai sumber antioksidan adalah teh hijau. Teh hijau memiliki antioksidan yang paling tinggi dibanding bahan lainnya, yaitu sebesar 642.488 AEAC (Ascorbic acid Equivalent Antioxidant Capacity)/g sampel (basis kering) atau sebesar 95.421 GAEAC (Gallic Acid Equivalent Antioxidant Capacity)/g sampel (bk).

Kandungan total senyawa fenolik pada teh hijau juga lebih tinggi dibandingkan yang lain, yaitu sebesar 88,317 GAE (Gallic Acid Equivalents)/g sampel (bk).

Potensi kulit manggis sebagai sumber antioksidan dalam bentuk seduhan teh masih lebih rendah dibandingkan teh hijau dan teh hitam. Namun, teh kulit manggis memiliki kapasitas antioksidan yang lebih tinggi dari rosela. Pencampuran rosela dengan kulit manggis dapat meningkatkan kapasitas antioksidan rosela.

“Teh hijau kurang disukai oleh panelis karena rasanya yang pahit, sedangkan teh hitam menjadi teh yang paling disukai oleh panelis. Sementara itu, teh kulit manggis juga kurang disukai dibanding teh hitam dan rosela. Namun, teh campuran rosela dan kulit manggis lebih disukai daripada teh kulit manggis saja,” ujarnya.(WWM/Zul)