Mahasiswa IPB Teliti Antioksidan Sirih Merah
Reni Septiani, Mahasiwa Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (FMIPA IPB) melakukan penelitian mengenai daun sirih merah. Daun sirihmerah memiliki khasiat sebagai obat dan antioksian. Ekstrak daun sirih merah mengandung flavonoid, tanin, dan alkaloid. Senyawa-senyawa tersebut merupakan senyawa-senyawa yang dapat berperan sebagai antioksidan. Namun, fraksi ekstrak daun sirih merah belum diketahui kandungannya apakah dapat berperan sebagai antioksidan pula. Penelitian yang dilakukan Reni juga bertujuan mengetahui senyawa aktif yang berperan secara spesifik sebagai antioksidan dalam daun sirih merah.
Fraksi ekstrak daun sirih merah yang diteliti yaitu fraksi air, fraksi etil asetat, fraksi n-heksana dengan metode 2,2-diphenil 1-pichylhydazy atau DPPH. Hasilnya fraksi-fraksi ekstrak sirih merah tersebut memiliki aktivitas kandungan yang sama dengan ekstraknya yaitu sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat dengan nilai IC50 13.15 µg/mL. Analisis senyawa aktif dilakukan dengan menggunakan Liquid chromatography–mass spectrometer (LC-MS) menunjukkan bahwa fraksi etil asetat mengandung lima senyawa.
Nilai IC50 sendiri adalah konsentrasi senyawa uji yang dibutuhkan untuk menghambat radikal bebas DPPH sebesar 50 persen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa baik ekstrak maupun fraksi esktrak daridaun sirih merah berpotensi sebagai antioksidan.
Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menetralisir atau menstabilkan radikal bebas. Dengan kondisi masyarakat saat ini, radikal bebas banyak bertebaran di lingkungan tanpa kita sadari. Hal ini sangat berbahaya, karena radikal bebas dapat merusak struktur dan fungsi sel dan dapat memicu timbulnya penyakit-penyakit degenaratif yang marak saat ini seperti penyakit jantung, aterosklerosis, kanker, serta diabetes melitus. (KMU/ris)