Peneliti IPB : Kemasan Plastik Hermetik Paling Baik untuk Menyimpan Benih Kedelai
Kerusakan pada benih kedelai dapat terjadi selama pengolahan benih, baik itu pada saat panen, perontokan maupun pengeringan. Kecepatan saat perontokan maupun pentalan biji ketika terlepas pada polong dapat menyebabkan kerusakan biji yang dapat menurunkan kualitas.
Peneliti dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr.Ir. Emmy Darmawati, menjelaskan bahwa penurunan kualitas benih kedelai selama penyimpanan lebih cepat berlangsung dibandingkan dengan benih tanaman lain. Akibatnya terjadi penurunan perkecambahan benih. Sehingga benih kedelai yang akan ditanam harus disimpan dalam lingkungan yang menguntungkan.
“Pemilihan materi kemasan sangat penting, agar kadar air benih tidak mengalami perubahan selama penyimpanan dan viabilitas benih dapat dipertahankan. Perkembangan bahan kemasan diarahkan oleh kebutuhan untuk mengurangi pengaruh lingkungan dan meningkatkan umur simpan,” tuturnya.
Ia beserta rekan penelitinya yaitu Irna Dwi Destiana dan Lilik Pujantoro meneliti pengaruh beberapa kemasan plastik terhadap kualitas benih kedelai selama penyimpanan.
“Kita meneliti benih kedelai varietas Argomulyo. Benih diproses dan dikeringkan hingga kadar air kurang dari 10 persen. Benih tersebut disimpan dalam tiga jenis kemasan plastik yaitu HDPE, plastik hermetic, dan plastik vakum selam 6 bulan dalam gudang dengan suhu ruang. Kita ingin dapatkan tipe kemasan terbaik untuk pengemasan benih kedelai,” ujarnya.
Peneliti ini menjelaskan bahwa jenis kemasan berpengaruh nyata terhadap kadar air dan penambahan bobot selama penyimpanan. Kadar air benih pada kemasan HDPE meningkat selama penyimpanan dan erat kaitannya dengan penambahan bobot. Kecepatan putaran mesin (rpm) perontokan juga sangat berpengaruh terhadap butir rusak, dimana rpm tinggi memiliki kaitan yang erat dengan peningkatan butir rusak.
“Dari percobaan yang dilakukan diketahui bahwa kemasan plastik hermetik memiliki kemampuan paling baik untuk mempertahankan kadar air dan menghambat penambahan bobot benih kedelai yang disimpan. Setelah plastik hermetik, posisi kedua adalah kemasan plastik vakum dan terakhir HDPE. Benih kedelai yang disimpan pada plastik HDPE, plastik hermetik dan plastik vakum memiliki daya kecambah ≥70% hingga penyimpanan 6 bulan dan kadar air < 10%,” tandasnya.(IR/Zul)