Peneliti IPB Rancang Teknik Deteksi Asam Manis Gedong Gincu

Peneliti IPB Rancang Teknik Deteksi Asam Manis Gedong Gincu

peneliti-ipb-rancang-teknik-deteksi-asam-manis-gedong-gincu-news
Riset

Mangga gedong gincu memiliki rasa manis asam jika sudah matang, berbeda dengan mangga lain yang setelah matang memiliki rasa manis. Segi warna juga memiliki daya tarik tersendiri. Mangga ini akan disebut mangga gedong gincu jika adanya warna jingga kemerahan pada kulitnya. Mangga yang masih berwarna kuning dikenal dengan mangga gedong.

Penentuan tingkat kematangan secara visual buah dapat dilihat dari perubahan warna yang mulai dari mangga muda warnanya hijau dan lama kelamaan warna mangga gedong mulai kemerah-merahan seperti gincu yang menandakan telah matang. Namun, untuk menentukan rasa manis atau asam pada buah mangga tidak dapat dilihat secara visual. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan metode penentuan kualitas mangga gedong gincu berdasarkan umur petik dan tingkat ketuaan pada mangga dengan metoda nondestruktif, salah satu yang potensial adalah dengan spektroskopi NIR (Near Infrared Spectroscopy).

Peneliti dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga peneliti Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, meneliti sebuah teknik penggolongan mangga gedong gincu berdasarkan pada kandungan gula asam menggunakan teknologi NIR. Mereka adalah Y. Aris Purwanto, I. Wayan Budiastra dan Noneng Fahri.

“Metode ini menggunakan alat yang memancarkan gelombang infrared yang akan memberikan informasi terkait buah yang diamati,” ujar Aris.

Teknologi NIR ini, terang Aris, menggunakan gelombang infrared. “Nantinya kita dapat mengetahui apakah buah tersebut sudah matang atau belum tanpa merusak buah (nondestruktif). Jadi nanti ada alat yang ditempelkan pada buah dan melalui gelombang infrared informasinya diperoleh dan dapat dilihat pada sebuah aplikasi. Pada aplikasi tersebut akan muncul angka yang menggambarkan apakah misalnya buah tersebut matang atau tidak, manis atau tidak tergantung parameternya,” paparnya.

Berdasarkan hasil percobaannya, peneliti ini menyimpulkan bahwa metode spektroskopi infra-merah dapat digunakan untuk menggolongkan mangga gedong gincu secara non destruktif berdasarkan tingkat rasio kandungan gula asam. Dari suatu percobaan, berdasarkan hasil prediksi NIRS, peneliti ini menemukan diiperoleh 19 sampel yang tergolong asam, 26 sampel tergolong asam-manis dan 1 sampel yang tergolong manis dengan tingkat akurasi sebesar 77 persen.

Peneliti ini berharap ke depannya alat ini akan dapat dikembangkan untuk berbagai komoditas pertanian di Indonesia. “Jadi kita berusaha untuk mengembangkan bagaimana teknologi ini nantinya tidak hanya untuk mengetahui buah matang atau tidak, dan manis atau tidak yang terlihat dari informasi kadar gula yang ditampilkan pada aplikasi. Tetapi kita juga akan kembangkan untuk berbagai komoditas pertanian dengan parameter yang berbeda untuk setiap komoditas,” jelasnya.

Saat ini Aris bersama dengan peneliti lainnya yang terdiri dari Slamet Widodo dan I Wayan Budisastra sedang mengembangkan metode pengukuran non destruktif produk pertanian menggunakan Low cost NIR spectrometer dan smartphone berbasis android untuk diaplikasikan secara real time di lapangan.(IR/nm)