Peneliti IPB Ungkap Peranan Lebah Trigona laeviceps dalam Produksi Biji Kailan
Tanaman kailan, salah satu tanaman sayuran daun yang memiliki prospek baik untuk dibudidayakan. Beberapa permasalahan penting dalam budidaya tanaman kailan adalah pembentukan biji yang relatif rendah serta serangan hama yang dapat mempengaruhi produksi biji. Bunga kailan dapat melakukan penyerbukan sendiri, tetapi keberhasilan tanaman melalui penyerbukan silang lebih tinggi daripada tanaman melalui penyerbukan sendiri.
Bunga kailan bertipe bunga majemuk dan berukuran kecil yang banyak dikunjungi oleh lebah termasuk Trigona laeviceps. Trigona laeviceps (Apidae: Melliponini) diketahui merupakan lebah penyerbuk yang efektif dan mampu meningkatkan produksi buah dan biji berbagai tanaman pertanian.
Tiga orang peneliti yang terdiri dari Tri Atmowidi dan Anggreny Pramitha Wulandari dari Program Studi Biosains Hewan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB); beserta Sih Kahono dari Laboratorium Ekologi, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI melakukan riset untuk mempelajari aktivitas kunjungan dan peranan lebah T. laeviceps dalam penyerbukan tanaman kailan.
“Lebah memiliki peranan yang penting dalam penyerbukan tanaman, terutama lebah sosial yang mengumpulkan nektar dan polen. Lebah sosial dikenal sebagai agen penyerbuk potensial yang dapat meningkatkan produksi pertanian. Stingless bees (Apidae: Melliponinae) merupakan lebah sosial yang tidak memiliki sengat. Lebah T. laeviceps merupakan salah satu spesies dari stingless bees yang berperan penting dalam penyerbukan tanaman di daerah tropik,” ungkap Tri.
Dalam percobaannya peneliti ini menggunakan tiga perlakuan, yaitu pertanaman kailan dikurung dan diberi satu koloni T. laeviceps; pertanaman terbuka yang diberi satu koloni T. laeviceps; dan pertanaman dikurung tanpa lebah T. laeviceps (kontrol). Aktivitas kunjungan T. laeviceps diamati selama pembungaan berlangsung dengan diamati secara visual.
Dari percobaannya tim ini menemukan bahwa lama kunjungan T. laeviceps per bunga paling tinggi terjadi pada pukul 09.00-10.00 (36.3 detik/bunga) dengan jumlah bunga yang dikunjungi 8.26 bunga per 5 menit. Lama kunjungan per bunga paling rendah terjadi pada pukul 15.00-16.00 (10.6 detik per bunga) dengan jumlah bunga yang dikunjungi 28.57 bunga per lima menit.
Peneliti ini juga mengamati polen yang dibawa lebah ini. Jumlah polen yang dibawa oleh T. laeviceps pada pertanaman yang dikurung lebih banyak (8.125 butir) dibandingkan pertanaman terbuka (3.000 butir). Viabilitas polen kailan pada pertanaman dikurung dengan T. laeviceps 80.8 persen (%) lebih tinggi dibandingkan pertanaman terbuka (31.4%). Penyerbukan oleh T. laeviceps pada pertanaman yang dikurung meningkatkan 141% jumlah polong per tanaman, 48% jumlah biji per polong, 204% bobot biji per tanaman, dan 177% perkecambahan biji dibandingkan pertanaman kontrol.
Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas kunjungan T. laeviceps pada pertanaman tertutup dan terbuka pada bunga kailan tinggi di pagi hari, dan mencapai puncak pada pukul 11.00 dan menurun kembali pada sore hari. Pada pagi hari, rerata kunjungan T. laeviceps pada bunga adalah 36.3 detik per bunga dan mengunjungi 8.26 bunga selama lima menit. Pada sore hari, aktivitas kunjungan pada bunga mulai menurun, rerata kunjungan T. laeviceps pada bunga adalah 10.6 detik per bunga dan mengunjungi 28.57 bunga selama lima menit.(IR/nm)