Begini Cara Peneliti IPB Tingkatkan Kualitas Pertumbuhan Ikan Bawal Air Tawar
Permintaan ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) semakin meningkat, mendorong pembudidaya menambah produksinya. Percepatan siklus produksi dapat meningkatkan total produksi budidaya, dan energi dari optimasi kerja osmotik dapat dialokasikan untuk pertumbuhan.
Lima peneliti dari Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB), yaitu Yuni Puji Hastuti, Chandra Yudistira, Kukuh Nirmala, Wildan Nurusallam dan Kurnia Faturochman melakukan sebuah percobaan untuk menganalisis pengaruh penambahan kalsium karbonat (CaCO3) pada media bersalinitas (berkadar garam) terhadap pertumbuhan benih ikan bawal air tawar.
Benih ikan bawal yang digunakan dalam penelitian ini memiliki panjang rata-rata 1,93 centimeter dengan bobot rata-rata 0,26 gram. Benih bawal tersebut dipelihara dalam akuarium berukuran 30 × 15 × 25 centimerter kubik sebanyak 15 unit. Wadah tersebut diisi air bersalinitas 3 gram per liter sebanyak 9 liter, lalu ditambahkan kapur CaCO3 sesuai perlakuan. Masing-masing akuairum dimasukkan sebanyak 4 ekor per liter atau 36 ekor per akuarium.
Dalam percobaannya peneliti ini memberikan lima perlakuan CaCO3 berbeda terhadap ikan uji. Dosis setiap perlakuan terdiri atas kontrol (0 miligram per liter CaCO3), A (50 miligram per liter CaCO3), B (100 miligram per liter CaCO3), C (150 miligram per liter CaCO3), dan D (200 miligram per liter CaCO3). Penelitian tersebut dilakukan selama 30 hari pemeliharaan, dan ikan bawal diberi pakan cacing sutra secara ad libitum atau diberikan tiga kali sehari.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut para peneliti ini menemukan bahwa derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, dan panjang mutlak pada perlakuan penambahan kapur CaCO3 lebih tinggi daripada perlakuan kontrol (0 miligram per liter CaCO3). Kelangsungan hidup ikan perlakuan CaCO3 berkisar antara 75 persen dan 85 persen, sedangkan kelangsungan hidup ikan kontrol adalah 70,73 persen. Laju pertumbuhan harian ikan perlakuan CaCO3 juga lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Laju pertumbuhan ikan perlakuan CaCO3 berkisar antara 8,5 persen dan 9,7 persen per hari, sedangkan kontrol 7,68 persen per hari.
“Pada pertumbuhan panjang mutlak benih ikan bawal air tawar untuk setiap perlakuan juga memiliki perbedaan. Panjang mutlak tertinggi diperoleh perlakuan D (200 miligram per liter CaCO3) dengan nilai 2,64 centimeter, sedangkan panjang mutlak terendah diperoleh perlakuan kontrol (0 miligram per liter CaCO3) dengan nilai 1,87 cm,” tutur Yuni.
Hasil penelitian menunjukkan, derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot dan panjang tubuh benih ikan bawal air tawar yang dipelihara pada media diberi kapur kalsium karbonat (CaCO3) dan bersalinitas tiga gram per liter lebih tinggi daripada kontrol, sedangkan antarperlakuan pemberian kapur tidak berbeda nyata. Dengan demikian, penambahan CaCO3 sebanyak 50 miligram per liter air dapat diterapkan untuk perbaikan performa budidaya ikan. (IRM/ris)