Mahasiswa IPB Ciptakan Alat Pendeteksi Status Hidrasi Tercepat di Dunia

Mahasiswa IPB Ciptakan Alat Pendeteksi Status Hidrasi Tercepat di Dunia

mahasiswa-ipb-ciptakan-alat-pendeteksi-status-hidrasi-tercepat-di-dunia-news
Riset

Harki Taufiqurrahman, mahasiswa dari Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan alat deteksi status hidrasi tercepat pertama di dunia. Sebelumnya, belum ada alat serupa untuk mendeteksi status hidrasi secara langsung dan cepat. Selama ini, status hidrasi diukur melalui warna urin yang terdapat pada urinoir yang kemudian dibandingkan dengan tingkatan warna. Namun nyatanya, untuk mengetahui status hidrasi yang sebenarnya tidak mudah seperti itu. Untuk mendapatkan status hidrasi yang benar, urin yang telah dikeluarkan harus ditampung terlebih dahulu kemudian dilihat di bawah sinar matahari.

Harki di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS dosen Departemen Gizi Masyarakat dan Heriyanto Syafutra S.Si,M.Si dosen Fisika IPB menciptakan alat bernama “URITES”. Alat ini bisa langsung mendeteksi status hidrasi seseorang setelah urin dikeluarkan.

“Urites merupakan inovasi alat pertama di dunia melalui pengembangan urinoir untuk mendeteksi status hidrasi secara cepat, tepat, dan akurat. Urinoir ini dilengkapi dengan sensor warna untuk membaca warna urin yang diprogram menggunakan microcontroller arduiono uno. Hanya memerlukan waktu 3-5 detik setelah urin masuk ke dalam urinoir, status hidrasi dapat diketahui melalui display screen yang terdapat pada urinoir tersebut,” ujar Harki.

Harki bersama tim, yaitu Alvi Faidaturrosyida dan R Endah Siti Maryam telah menjadi delegasi Indonesia dalam kegiatan Woman’s invention exposition (KIWIE 2017) di Korea Selatan pada bulan Juni lalu.

Harki dan tim mempresentasikan karya inovasinya di depan delegasi dari 24 negara. Inovasi  ini  mendapat penghargaan berupa gold medal dari KIWIE, 3 special award yaitu special award dari Thailand (gold medal), special award dari Libanon (gold medal) dan special award dari Islamic Republic of Iraan Ministry of Energy sebagai Best invention. Saat ini, alat tersebut sedang dalam pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk mendapatkan paten. 

“Melalui inovasi alat ini, harapannya semakin banyak orang yang peduli dengan status hidrasi diri sendiri sehingga bisa terhindar dari berbagai macam penyakit akibat dehidrasi,” tandasnya.(SM/Zul)