Erbron-C: Teknologi Kreasi Mahasiswa IPB University Ini Berhasil Meraih 5 Prestasi

Erbron-C: Teknologi Kreasi Mahasiswa IPB University Ini Berhasil Meraih 5 Prestasi

erbron-c-teknologi-kreasi-mahasiswa-ipb-university-ini-berhasil-meraih-5-prestasi-news
Prestasi

Erbron-C berhasil mendapatkan berbagai penghargaan di tingkat nasional maupun internasional. Pada tahun 2019 ini, setidaknya ada lima penghargaan yang berhasil diraih yaitu Medali emas poster dan presentasi di PIMNAS 32, Juara 1 Tanoto Student Research Award, juara 1 Agricultural Engineering for Sustainable Agriculture Production Student (AESAP) Design Competition, Juara 2 dalam ASEAN-India, dan yang terakhir adalah penghargaan pada Anugerah Kemahasisiwaan III Tahun 2019 oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbud pada 13 Desember 2019, Jakarta.

Erbron C merupakan alat pengutip brondolan sawit yang berbasis mekanisme jepitan dari unit pengutip spiral baja ataupun dapat digunakan juga fiber rod untuk mengambil brondolan sawit disertai desain alat yang ergonomis. Erbron-C diciptakan oleh lima mahasiswa dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB University yaitu Tegar Nur Hidayat, Sanhaji, Dikki Hendra Pratama, Affan Afrizal Gani, Maulana Malik Yusuf di bawah bimbingan Dr Ir Radite P.A. Setiawan, MAgr.

“Bersyukur, bangga dan puas ketika bisa mengaplikasikan ilmu keteknikan pertanian yang diajarkan di kuliah untuk membuat teknologi. Alat ini dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan turunnya kualitas dan kuantitas produksi minyak kelapa sawit akibat teknik pengutipan brondolan sawit yang masih menggunakan cara manual dan kadangkala para pekerja bahkan menggunakan alat garuk/sekop. Teknik manual ini dapat melukai sawit (asam lemak bebas meningkat) dan membawa banyak kontaminan (pasir, serasah, tanah). Hal ini dapat menurunkan rendemen minyak sawit (CPO) dan pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap harga jual,” terang Tegar Nur Hidayat, sebagai Ketua Tim.

Tegar menerangkan bahwa ke depannya, ia bersama dengan empat rekannya akan melakukan pengembangan lebih lanjut. Erbron-C sudah mendapat nomor paten sederhana.

“Kami juga telah melaksanakan secara nyata di lapangan melalui uji lapangan di PTPN VI, Jambi dan diterapkan langsung oleh para pekerja. Tahap ini sedang direvisi berdasar uji lapangan di PTPN VI. Jika telah direvisi dan alat telah optimal dari sebelumnya maka akan direncanakan produksi massal mengingat paten telah didapatkan dan alat ini sangat dibutuhkan di perkebunan sawit,” tambahnya.

Tegar bersama dengan rekan-rekannya membutuhkan waktu satu hari dengan satu tenaga kerja untuk membuat satu alat Erbron-C. Alat ini memiliki kemampuan sebagai pengutip brondolan sawit yang cepat, efektif dan bersih dari terikutnya kontaminan disertai desain yang kompak. Selain itu alat ini juga memiliki gagang yang dapat disesuaikan sehingga dapat memudahkan pekerja. Ditambah lagi biaya total yang digunakan untuk pembuatan Erbron-C terhitung murah. (SMH/Zul)

Kata kunci: Kelapa Sawit, Prestasi, Mahasisiwa IPB University