Ir Abdul Rahman Saleh, M.Sc: Pustakawan IPB University Dikukuhkan Menjadi Pustakawan Ahli Utama

Ir Abdul Rahman Saleh, M.Sc: Pustakawan IPB University Dikukuhkan Menjadi Pustakawan Ahli Utama

ir-abdul-rahman-saleh-m-sc-pustakawan-ipb-university-dikukuhkan-menjadi-pustakawan-ahli-utama-news1
Prestasi

Ir Abdul Rahman Saleh, M.Sc: Pustakawan IPB University Dikukuhkan Menjadi Pustakawan Ahli Utama

Ir Abdul Rahman Saleh, M.Sc, Pustakawan IPB University dikukuhkan menjadi Pustakawan Ahli Utama pada acara Sidang Terbuka oleh Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif BandoIa. Sidang Terbuka pengukuhan Pustakawan Ahli Utama berlangsung di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, Jumat (11/10).

 

Abdul Rahman menuturkan pustakawan adalah seseorang yang mendapatkan pendidikan di bidang ilmu perpustakaan dan bertugas di perpustakaan. Sedangkan perpustakaan itu sendiri sebuah unit yang mempunyai fungsi untuk mengumpulkan, mengolah dan menyebarluaskan informasi kepada para penggunanya. Selain itu, pustakawan juga harus memastikan bahwa kelompok pengguna perpustakaan tersebut menggunakan informasi tersebut secara cepat, tepat dan benar.

“Pustakawan dalam pengertian jabatan terdiri dari dua kelompok yaitu Pustakawan Tingkat Keterampilan. Terdiri dari tiga jenjang jabatan yaitu Pustakawan Terampil, Pustakawan Mahir dan Pustakawan Penyelia. Kelompok yang kedua adalah Pustakawan Tingkat Keahlian yang terdiri dari jenjang Pustakawan Ahli Pertama, Pustakawan Ahli Muda, Pustakawan Ahli Madya dan Pustakawan Ahli Utama,” tuturnya.

 

Ia menjelaskan, untuk menduduki jabatan Pustakawan Ahli Utama diperlukan syarat-syarat yang cukup berat. Seseorang harus mengumpulkan Angka Kredit (AK). Angka kredit tersebut adalah nilai dari setiap pekerjaan yang dibebankan kepadanya dan diselesaikan dengan sempurna. Pustakawan Ahli Utama harus mengumpulkan Angka Kredit sebesar minimal 850 AK selama 2-5 tahun.

 

Tugas-tugas pustakawan tersebut berjenjang. Untuk Pustakawan Ahli Utama, tugasnya adalah memberikan layanan berupa tinjauan literatur kepada pengguna tingkat tinggi seperti profesor, membimbing pengguna dalam memahami literasi informasi dan lain-lain.

Ia menambahkan, kiat-kiat dalam mencapai posisi Pustakawan Ahli Utama adalah bekerja keras dan bekerja cerdas.

“Saya selalu fokus bekerja sesuai jenjang jabatan dan juga selalu disiplin dalam mengumpulkan bukti-bukti hasil pekerjaan. Sebab ketika mengajukan kenaikan pangkat dan jabatan yang diperiksa oleh tim penilai adalah kesesuaian hasil pekerjaan yang diusulkan dengan bukti hasil pekerjaan. Selain itu harus membuat target capaian perolehan Angka Kredit yang harus dicapai dalam waktu yang paling singkat. Memperbanyak karya tulis juga sangat membantu dalam memperoleh angka kredit,” ujarnya.

 

Ia menegaskan, menjadi Pustakawan Ahli Utama sebenarnya bukan tujuan utama. Tujuan utamanya adalah memberikan layanan sebaik-baiknya kepada para pengguna perpustakaan sehingga para pengguna perpustakaan selalu terbantu dalam memperoleh informasi yang dibutuhkannya. Dengan demikian maka dapat membantu memperlancar pengguna tersebut dalam mencapai tujuannya. Seperti lulus menjadi sarjana, master, maupun doktor.

 

Begitu juga jika penggunanya adalah dosen, maka dosen tersebut akan terbantu menyelesaikan tugas-tugasnya dalam mengajar dan melakukan penelitian. Menurutnya, tantangan di era revolusi industri 4.0 untuk layanan perpustakaan semakin berat.

“Saya sebagai pustakawan yang menyandang Pustakawan Ahli Utama tentu bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi para pustakawan di IPB University agar mereka bisa juga memberikan layanan-layanan seperti yang dituntut oleh para pengguna masa kini tersebut. Banyak layanan yang dulunya tidak terpikirkan sekarang menjadi layanan yang sangat diperlukan seperti misalnya membantu mahasiswa dalam penulisan tugas akhirnya sehingga mereka terhindar dari praktik-praktik penjiplakan (plagiarisme),” tambahnya.

 

Ia berharap kegiatan-kegiatan perpustakaan baik yang bersifat teknis (hardskill service) maupun yang bersifat pemikiran, dalam hal ini kajian (softskill service) dapat terus memperoleh dukungan dari IPB University. Banyak informasi di perpustakaan yang harus digali dan dianalisis agar informasi tersebut menjadi matang diterima oleh para penggunanya.

“Untuk itu, pustakawan merupakan ujung tombak bagi keberhasilan suatu  perpustakaan dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Kehadiran perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Karena itu jika minat baca masyarakat tidak kunjung meningkat, maka hal ini merupakan indikator adanya kebijakan  yang salah terhadap perpustakaan di tanah air,” ujarnya. (Awl/Zul)

 

Keyword: Pustakawan Ahli Utama, Perpustakaan, Ir Abdul Rahman Saleh, M.Sc, IPB University