Keren… Mahasiswa IPB Ajari Petani Selesaikan Masalah dengan Statistika

Keren… Mahasiswa IPB Ajari Petani Selesaikan Masalah dengan Statistika

keren-mahasiswa-ipb-ajari-petani-selesaikan-masalah-dengan-statistika-news
Prestasi

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) berperan penting dalam hal pengambilan keputusan dan kebijakan terkait persoalan pertanian guna meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Kebijakan yang diambil harus berdasarkan kesepakatan dan kondisi di lapangan yang dapat dilihat dari data yang dikumpulkan petani.

Pradia Charismaharani mahasiswi jurusan Statistik Institut Pertanian Bogor bersama tim PKMM (Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat) beserta tim yaitu Ani Safitri, Fidya Aimatami, Sumayasri Aji Noor Widyatmoko dan Akhbamah Primadaniyah Febrin mengamati sebuah gabungan kelompok tani yang bernama Gapoktan Saluyu berada di Desa Neglasari, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor.

Berdasarkan hasil wawancara tim dengan ketua Gapoktan Saluyu, diketahui bahwa Gapoktan Saluyu merupakan gabungan dari tiga kelompok tani dengan anggota aktif sebanyak 15 orang. Komoditas utama yang dihasilkan Gapoktan ini adalah palawija, seperti kacang, ubi, dan singkong. Gapoktan tersebut masih memiliki berbagai masalah seperti penurunan intensitas pertemuan antar anggota dan pengurus, tidak adanya regenerasi pengurus, produksi masih dengan metode tradisional, permasalahan pengelolaan modal serta tidak adanya data perkembangan pertanian sehingga menghambat perkembangan usaha tani.

Data yang lengkap dan rapi tidak hanya berguna dalam pengambilan keputusan, petani juga dapat mengetahui perkembangan usaha tani secara mandiri. Oleh karena itu, Pradia dan rekan PKMM menggagas sebuah program bernama Eksis,  Edukasi Berbasis Statistik : Peningkatan Kinerja Gabungan Kelompok Tani Yang Berorientasi Pada Early Warning System Dan Decision Based”.

Program “Eksis” ini dilakukan untuk membantu Gapoktan Saluyu dalam menyelesaikan permasalahan pertanian melalui data yang dikumpulkan petani. Program ini juga mengedukasi petani mengenai pentingnya data, cara mengumpulkan data, merapikan data, dan cara membaca perkembangan data melalui grafik sehingga perkembangan data dapat dianalisis dengan mudah,” ujar Pradia.

Pendekatan statistika merupakan solusi permasalahan data. Melalui pembelajaran statistika sederhana diharapkan dapat membantu Gapoktan Saluyu dan petani mengumpulkan data yang lengkap dan akurat. Data-data yang terkumpul kemudian disusun secara sistematis melalui I-Book. Selanjutnya data dimasukkan ke dalam aplikasi sederhana berbasis Ms.Excel yang secara otomatis menampilkan grafik. Grafik juga memudahkan pengguna membaca perkembangan suatu data sehingga gapoktan dan penyuluh pertanian dapat saling bekerjasama menganalisis data yang kemudian dapat digunakan sebagai decision based dan prediksi suatu kejadian.

Metode pelaksanaan PKMM Eksis ini adalah Sidak (Sosialisasi, Edukasi, dan Aksi). Sosialisasi merupakan langkah awal menanamkan pentingnya data dan penerapan statistika sederhana. Selanjutnya Edukasi, yaitu penerapan statistika sederhana, dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada di gapoktan, baik dalam aspek organisasi maupun aspek bisnis. Aksi merupakan kegiatan penerapan statistika sederhana berupa terjun langsung dalam pengumpulan data, pencatatan data, dan analisis grafik berdasarkan data yang diambil. Selain itu, terdapat games untuk mengukur tingkat pemahaman dan kemampuan penerapan program “Eksis”.

“Kami berharap Gapoktan Saluyu mampu mengatasi permasalahan yang terjadi dengan penerapan statistika. Keberlajutan program nantinya akan ada perekrutanvolunteer dari mahasiswa atau pengurus gapoktan untuk dapat membina gapoktan lainnya sehingga semakin banyak gapoktan yang menerima program ini akan menjadi gapoktan yang tersistem. Selanjutnya dapat dibuat sebuah sistem informasi yang menampung seluruh data akurat yang ada di gapoktan. Sistem informasi tersebut dapat digunakan untuk keperluan peneliti, pemerintah, maupun gapoktan itu sendiri,” tandasnya. (IR/Zul)