Kangguruy, Metode Mahasiswa IPB dalam Mencintai Anak Yatim
Tidak semua anak memiliki keluarga yang lengkap, sebagian dari mereka hidup sebagai yatim sejak kanak-kanak. Keadaan demikian tentu memerlukan perhatian. Untuk itu, di berbagai tempat banyak didirikan yayasan yang mengurus anak yatim, seperti Yayasan Al Ruhamaa di Bogor. Yayasan ini telah melaksanakan tugas kepengurusan anak yatim sejak tahun 2008, berbagai agenda telah dilakukan namun masih belum mencukupi kebutuhan anak yatim tersebut.
Menggunakan metode learning in orphanage with more practice and active, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diketuai oleh Yahya Abdullah Maziyya, dengan anggotanya yaitu Dwi Hawani N, Salma Hafidza R, Arzaq Tahara F, dan Maulady Virdausy V, menjadi angin segar bagi Yayasan Al Ruhamaa. Waktu luang setiap akhir pekan digunakan untuk mengunjungi yayasan tersebut dan membawa rangkaian program bagi anak-anak penghuni yayasan. Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) tersebut dikemas dalam kegiatan Komunitas Mahasiswa Penggagas dan Penyeru Gerakan Cinta Ruhamaa Yatim (Kangguruy).
Kegiatan PKM-M Kangguruy dilaksanakan di sebuah masjid di daerah Bantarjati Kaum, Kota Bogor. Mendekati dan mengisi waktu anak-anak yatim dengan lebih banyak bermain dan aktivitas gerak menjadi tugas utama Kangguruy. Komunitas yang mengajak mahasiswa aktif untuk menjadi mentor langsung di tempat pelaksanaan melakukan beberapa kegiatan, seperti belajar baca Al Quran, kegiatan belajar sejarah Islam, kegiatan pembuatan kriya, permainan luar ruangan, dan beberapa program lain. Keaktifan peserta menjadi kunci dari suksesnya kegiatan PKM-M ini.
Keberlanjutan program dapat direalisasikan mengingat bentuk komunitas yang biasanya memiliki umur lama. Bentuk komunitas juga menghendaki adanya proses kaderisasi bagi pengurus sehingga dapat terus berjalan hingga waktu-waktu ke depan. Selain itu, bagi anak-anak binaan sendiri, hadirnya mahasiswa akan membawa ide dan semangat baru bagi mereka untuk meraih cita-cita. Interaksi kedua generasi membawa hawa baru bagi Kota Bogor dan dapat diterapkan juga di berbagai kota lainnya.(EAW/NM)