Sepuluh Mahasiswa IPB Siap Bangun Kualitas Kepemimpinan Pemuda

Sepuluh Mahasiswa IPB Siap Bangun Kualitas Kepemimpinan Pemuda

n-a-news10
Prestasi

Yogyakarta menjadi saksi sejarah berkumpulnya 118 penerima manfaat program Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa) angkatan 6 dan 7. Aktivis kampus yang diharapkan menjadi kader pemimpin berkarakter dan berkompetensi global ini berasal dari 13 kampus di Indonesia, yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB), Unsri, UI, UNJ, ITB, UNPAD, UGM, UNY, UNS, ITS, UNAIR, UNESA dan Universitas Tanjung Pura. Mereka berkumpul dalam rangkaian kegiatan Future Leader Camp (FLC), sebuah persiapan pembangunan kualitas pemuda pada aspek kepemimpinan.

Tahun ini terdapat 10 orang mahasiswa IPB yang mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari penerima manfaat Bakti Nusa angkatan 7. Menjadi bagian dari perjuangan untuk mewujudkan generasi pemimpin masa depan di tengah krisis kepemimpinan yang berintegritas. Mereka adalah Fifi Muslimah (IKK 51), Ghazaly Imam Negoro (Eksyar 51), Melfa Andraini Agatha (INTP 50), Nabilah Amany (KSHE 50), Panji Laksono (Bio 50), Purnama Arafah (THP 50), Rivalni Septiadi (ITK 50), Sugih Satrio Wibowo (IPTP 50) dan Titis Pratiknyo (BDP 50). Mereka berasal dari latar belakang organisasi berbeda, mulai dari BEM KM IPB, DPM MPM KM IPB, AISEC IPB, dan komunitas penggerak perubahan di Bogor dan Indonesia. Hadir bersama mereka, Ach. Firman Wahyudi SE, M.Si sebagai Manager Beasiswa Aktivis Nusantara IPB.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 23 – 26 April 2017 ini mempunyai target untuk membangun dan menguatkan jaringan strategis kepemimpinan nasional melalui kolaborasi produktif diantara para penerima manfaat program pengembangan kepemimpinan Bakti Nusa dengan stakeholder yang ada. Semua kegiatan disusun berlandaskan pembangunan solidaritas team dan komitmen mencapai tujuan bersama serta penguatan wawasan kebangsaan dan kecintaan tanah air.

Hari pertama, orientasi mengenai nilai-nilai dan prinsip jalan pemimpin yang harus dimiliki pemuda Baktinusa disampaikan oleh tokoh pimpinan Dompet Dhuafa Pendidikan. Selanjutnya Islamic Leadership Training  bersama Ust M Jazir ASP menjadi kegiatan penguatan aspek kepemimpinan Islam sebagai fondasi awal perjuangan. Mursidah Rambe sebagai pendiri BMT Beringharjo juga berkisah mengenai perempuan dan pemimpin dalam berjuang memerangi riba. Gala Dinner dan Leadership Sharing bersama Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, M.Si menjadi bincang hangat dalam makan malam bersama tokoh daerah sebelum hari pertama ditutup dengan Aktivis Forum. Sebuah forum yang mempertemukan ide dan gagasan aktivis nusantara dalam merawat Indonesia. Ide dan gagasan dari Aktivis Forum yang dinamakan TUGU JUANG (Tujuh Gugatan Perjuangan) disampaikan ke publik melalui kampanye berjalan dengan tujuan akhir titik 0 km.

Inspiring Leader’s Talk di hari kedua menjadi dialog dan saling sapa dengan tokoh pemimpin nasional yang memiliki prestasi dan kompetensi. Hasto Wardoyo sebagai Bupati Kulon Progo membagikan kisahnya dalam berjuang melayani dan memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan potensi daerah demi membangun Indonesia berdaya. Menjelang akhir sesi menuju malam terakhir, Itikaf kepemimpinan sebagai bagian dari muhasabah dan khatam Qur’an aktivis nusantara menjadi pelengkap identitas pemimpin yang berkarakter. Team Building di hari ketiga menjadi penutup FLC 2017 melalui olahraga tim yang dilakukan di alam terbuka untuk menanamkan nilai-nilai kepemimpinan. Kini, 16 delegasi IPB terpilih angkatan 6 dan 7 Bakti Nusa telah kembali membawa inspirasi dan semangat inovasi untuk kembali berjuang di ranahnya.***