“Pokemon Go” Ala Ado, Antarkan Menjadi Juara 1 Mahasiswa Berprestasi IPB

“Pokemon Go” Ala Ado, Antarkan Menjadi Juara 1 Mahasiswa Berprestasi IPB

pokemon-go-ala-ado-antarkan-menjadi-juara-1-mahasiswa-berprestasi-ipb-news
Prestasi

Berprestasi di tingkat nasional dan internasional mengantarkan Muhammad Murtadha Ramadhan, mahasiswa dari Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi Juara I Mahasiswa Berprestasi (Mapres) tingkat IPB. Ado, sapaan akrabnya, paling balance (seimbang) dari semua aspek yang diseleksikan, mulai dari prestasi unggulan hingga psikotes. Di luar hal itu, Ado selalu menunjukkan karakternya yang dinamis dan progesif selama seleksi.

“Saya yakin kepribadian yang baik adalah poin utama yang harus selalu saya tingkatkan yang berimplikasi pada prestasi dan sikap haus prestasi,” ujarnya.

Saat seleksi, Ado membawakan rancangan aplikasi ensiklopedia lingkungan mobile untuk meningkatkan kepedulian lingkungan pada anak-anak dengan teknologi Augemented Reality.

“Aplikasi ini mirip permainan Pokemon Go. Saya mengangkat isu lingkungan karena kepedulian masyarakat Indonesia yang masih rendah. Lalu saya hubungkan juga dengan ciri khas Indonesia yaitu biodiversitas flora,” tutur pria kelahiran Jakarta 19 tahun silam ini.

Atas rekomendasi sepupunya (mahasiswi Arsitektur Lanskap IPB), Ado memantapkan pilihannya ke IPB tepatnya di Departemen Ilmu Komputer (Ilkom). Menurutnya, Departemen Ilkom IPB cukup representatif untuk menjadi tempat menyalurkan passion dan keinginannya fokus di bidang Informasi dan Teknologi (IT).

Di Ilkom inilah akhirnya Ado berhasil meraih beberapa prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Diantaranya menjadi delegasi resmi IPB untuk Munster University International Model UN 2015, menjadi representasi Iran di komite SPECPOL  (Munster, Jerman), Best Position Paper di Indonesia Model United Nations 2015, menjadi representasi Thailand di komite Special Summit on Technology (Depok, Indonesia), Delegasi terpilih Ilmu Komputer IPB untuk Student Mobility to Universiti Putra Malaysia (Serdang, Malaysia), Delegasi resmi IPB untuk Geneva International Model United Nations 2016, menjadi representasi Jerman di komite WHO (Jenewa, Swiss), Special Prize (3rd position) APEC Edutainment Exchange Program 2016 (Busan, Korea Selatan), Best Speaker ; Project Presentation dalam Leadership Development Beswan Djarum 2017 (Surabaya, Indonesia), The Winning Team ; Debate Competition dalam Leadership Development Beswan Djarum 2017 (Surabaya, Indonesia), Ketua Himalkom IPB periode 2016/2017 (Bogor, Indonesia), Ketua Acara Computer Problem Solving Competition, Pesta Sains Nasional 2016 (Bogor, Indonesia).

Karena bukan dari kalangan berkecukupan, putra dari Nizirwan Anwar dan Eni Sulfita (almh) ini harus memanfaatkan fasilitas dengan keterbatasan yang ada dan berusaha berhemat karena kakaknya juga masih duduk di bangku kuliah.

“Alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa Djarum dan saya juga mengajar di Katalis (bimbingan belajar) untuk menambah uang bulanan saya sehingga saya jarang untuk meminta uang saku kepada orangtua saya di masa kuliah ini,” ujar anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Karena pekerjaan orangtua, saat Sekolah Menengah Atas (SMA), Ado sempat tiga kali pindah sekolah, yakni tahun pertama di Nganjuk, Jawa Timur; tahun kedua di SMA Muhammadiyah 1 Bandung; tahun ketiga hingga lulus di SMA Budi Mulia Ciledug, Tangerang. Kondisi ini sempat sedikit mengganggu prestasinya apalagi semasa SMA inilah ibunda Ado meninggal dunia.

“Saya selalu mendorong diri saya untuk beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan. Di masa down tersebut, saya harus tetap bersemangat untuk belajar dan melanjutkan studi saya untuk tetap membuat orangtua saya tersenyum akan prestasi saya,” tukas Ado. (zul)