Dua Dosen IPB Bicara Perubahan Iklim di Fukushima Jepang

Dua Dosen IPB Bicara Perubahan Iklim di Fukushima Jepang

Fukushima-Jepang
Prestasi

Dua staf dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (SIL) Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi narasumber pada International Workshop of Climatic Changes and Evaluation of Their Effects on Agriculture in Asian Monsoon Region, 6-8 Maret 2016 lalu di Fukushima Agricultural Technology Center, Jepang. Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 30 peserta dan delegasi dari berbagai negara ASEAN seperti Thailand, Filipina, Vietnam, dan lain-lain. Pada kesempatan ini, delegasi Indonesia diwakili oleh dosen Departemen SIL IPB, Prof. Dr. Budi Indra Setiawan dan Dr. Chusnul Arif.

 

Kegiatan ini bertujuan untuk mencari solusi, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim khususnya di bidang pertanian. The University of Tokyo sebagai penyelenggara sekaligus tuan rumah mengundang perwakilan masing-masing negara ASEAN untuk mempresentasikan hasil penelitiannya tentang perubahan iklim dan dampaknya bagi pertanian.

 

Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini meliputi kunjungan lapang dan presentasi. Pada hari pertama, seluruh delegasi berkunjung ke Desa Iitate yang merupakan salah satu desa yang terkena paparan radiasi nuklir yang cukup parah akibat gempa dan tsunami 11 Maret 2011 lalu. Selama kunjungan, para delegasi diberikan penjelasan mengenai cara pemerintah Jepang melakukan tindakan pemulihan desa tersebut.

 

Hari kedua dan ketiga merupakan sesi presentasi dari masing-masing delegasi. Dalam presentasi tersebut, Prof. Budi mempresentasikan hasil penelitiannya berjudul “Analysis of Water Availability in the Context of Local Climatic and Seasonal Changes”, sedangkan Dr. Chusnul memaparkan hasil penelitiannya berjudul “Determining Optimal Planting Calendar Based on Field Monitored Data in Saba Watershed, Bali, Indonesia”. Kegiatan ini menghasilkan kesepakatan untuk terus berkolaborasi melalukan riset bersama di bidang pertanian. Kegiatan ini ditutup dengan acara diskusi bersama dan closing statement yang diberikan oleh Prof. Dr. Budi Indra Setiawan.***