Tani Center IPB University Hadir untuk Jembatani Kebutuhan Petani
Rektor IPB University, Dr Arif Satria secara resmi merilis Unit Layanan Informasi Pertanian atau Tani Center di kampus Dramaga Bogor, Sabtu (12/10). Kehadiran Tani Center ini diharapkan bisa menjadi ruang interaksi antara petani, civitas akademika dan para pelaku usaha yang terkait dengan pertanian.
Dr Arif Satria menyatakan bahwa Tani Center sebagai etalase dan gerbang teknologi IPB University untuk petani di Indonesia, dimana orang-orang dapat melihat inovasi dari IPB University maupun petani. “Kita tidak mengatakan bahwa segala sesuatunya berasal dari sini, tapi ini adalah upaya kita mempertemukan antara IPB University dengan seluruh petani di Indonesia untuk bisa saling belajar.”
Dr Arif percaya bahwa pengalaman dan pengetahuan dari petani-petani Indonesia sangatlah luas, dan disinilah tugas IPB University untuk mensistemisasi sehingga menjadi ilmu. Kolaborasi ini diharapkan bisa semakin memajukan pertanian Indonesia. Dr Arif menegaskan, Tani Center akan memberi kemudahan lewat aplikasi yang akan segera diluncurkan dan tempat yang dapat dikunjungi oleh petani kapanpun.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Ir Aji Hermawan mengatakan bahwa Tani Center merupakan bentuk cita-cita IPB University untuk memberikan manfaat sebesar mungkin pada petani di Indonesia. “Tani Center ini sebagai titik temu.” Maksud dari titik temu ini adalah petunjuk jelas bagi petani dalam berhubungan langsung dengan IPB University.
Kepala Tani Center IPB Unversity, Dr Hermanu Triwidodo menjelaskan bahwa unit baru yang ada di kampus hijau ini diharapkan bisa memperkuat peran IPB University dalam pembangunan dunia pertanian di masa mendatang. "Harapannya akan bisa terwujud cita-cita petani yang berdaulat serta memberikan peran lebih besar kepada para akademisi untuk berinteraksi serta mentransfer ilmu yang mereka miliki kepada para petani secara langsung," katanya.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan petani dari Jawa Timur, Jawa Tengah, serta petani lingkar kampus. "Kehadiran para petani ini menjadi penanda bahwa IPB University siap hadir bersama dan untuk petani Indonesia," ujar Dr Hermanu.
Dr Hermanu juga menjelaskan peluncuran Tani Center menjadi titik tolak penguatan peran IPB University di pertanian. Ke depan, Tani Center akan menjalankan empat kegiatan besar yang akan dilakukan Tani Center. Keempatnya adalah Gema Tani, IPB Berbagi, IPB Solution, dan Duta Petani IPB.
Dr Hermanu mengajak semua anak bangsa untuk terus melestarikan nilai-nilai budaya dan kebangsaan yang dimiliki negeri ini. "Nilai-nilai luhur dari kearifan budaya kita itu adalah tetap semangat berusaha, sabar, dan selalu berpikir positif untuk kebaikan," kata Dr Hermanu.
Acara launching Tani Center IPB University ini dikemas dalam kegiatan Kenduri Tani: Merawat Tradisi, Memajukan Petani. Pada acara ini dihadirkan salah satu kearifan lokal berupa pementasan musik khas Cibatokan. "Budaya Cibatokan ini menjadi salah satu kearifan yang masih terjaga sampai sekarang walau sudah semakin sedikit yang mengenali maupun memahaminya," ujar Wahono, ketua pelaksana Kenduri Tani 2019.
Selain pementasan musik Cibatokan, hadir juga Festival Bebegig. Festival yang hadir dengan tagline "Merawat Tradisi, Memajukan Tani" ini menyiapkan total hadiah jutaan rupiah. Kegiatan dari festival ini mengajak peserta untuk membuat bebegig atau orang-orangan sawah yang kreatif dengan memanfaatkan bahan lokal. "Nantinya para peserta lomba harus dapat juga menjelaskan makna filosofis dari bebegig ini," kata Wahono.
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan, Edi Purnawan, SP, MSc, memberikan komentar mengenai Bebegig. Edi Purnawan, SP, MSc mengapresiasi adanya festival bebegig, seperti yang diketahui bahwa bebegig merupakan metode pengendalian hama terutama burung yang selaras dengan alam. Edy Purnawan, SP, MSi juga menyatakan akan bersinergi dalam memajukan pertanian Indoensia.
Lebih lanjut Dr Hermanu juga menjelaskan esensi nilai-nilai budaya inilah yang kelak dijadikan pijakan dalam pengelolaan Tani Center di masa mendatang. Dengan adanya penguatan pendekatan kebudayaan ini, ia berharap, akan bisa menjadi rebranding bagi IPB University sebagai kampus yang tetap konsisten merawat Indonesia sebagai negara yang didalamnya terdapat kebhinekaan. "Kami percaya keragaman budaya yang dimiliki bangsa ini menjadi modal utama untuk membangun bangsa ini ke depan," kata Dr Hermanu.
Dalam kegiatan Kenduri Tani, Tani Center menjalin pula kerjasama dengan mahasiswa melalui Badan Ekskutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB University, Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman (Himasita) IPB University, dan organisasi non-pemerintah Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) serta Gerakan Petani Nusantara (GPN). (*)