Berawal dari Ngopi, PPK Ormawa Himakua IPB University Ajak Warga Purwasari Menuju Desa Sentra Ikan Nila

Berawal dari Ngopi, PPK Ormawa Himakua IPB University Ajak Warga Purwasari Menuju Desa Sentra Ikan Nila

berawal-dari-ngopi-ppk-ormawa-himakua-ipb-university-ajak-warga-purwasari-menuju-desa-sentra-ikan-nila-news
Berita

Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) melakukan diskusi ‘Ngopi’ bersama warga Desa Purwasari, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan bersama tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM PM) Service of Community IPB University.

Ngopi atau Ngobrolin Purwasari merupakan sebutan bincang-bincang santai antara mahasiswa IPB University dan warga desa terkait keberlanjutan pengembangan ikan nila. Pasalnya, salah satu komoditas perikanan andalan Desa Purwasari adalah ikan nila merah.

Sebelumnya, Himakua telah menyosialisasikan penerapan teknologi sex reversal kepada warga Desa Purwasari. Namun, pada penerapannya masih menemui kendala.

“Kurang optimalnya hasil produktivitas pembenihan menjadi momok permasalahan yang ada di desa ini. Untuk itu, kami membawa program smart farming melalui penerapan teknologi semi automatic incubator sebagai salah satu alternatif solusinya,” ujar Surya Baskara, ketua tim PPK Ormawa Himakua.

Menurut Surya, segmentasi pembenihan menjadi salah satu fase kritis pada budi daya ikan, termasuk nila. Aplikasi teknologi semi automatic incubator yang sebelumnya dilakukan saat pembelajaran di kampus terbukti dapat meningkatkan derajat tetas telur sebesar 95 persen. Angka ini lebih tinggi dari pemijahan alami yang memiliki derajat tetas telur berkisar 81 persen.

“Selain itu, kelompok tani Desa Purwasari belum ada yang mengetahui dan menerapkan teknologi tersebut. Hal ini tentu saja mendorong kami untuk berinovasi dan memperkenalkan teknologi yang ada kepada kelompok tani,” pungkasnya (24/6).

Adanya kegiatan yang berkesinambungan pada tahun sebelumnya terkait budi daya ikan nila monoseks kemudian dilanjutkan PPK Ormawa Himakua 2023 dengan smart farming tentu saja menghasilkan harapan besar untuk menjadikan Desa Purwasari sebagai desa sentra ikan nila.

Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari warga setempat. Yusuf, Kepala Desa Purwasari menyatakan, “Pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang kurang menjadi salah satu kendala majunya desa ini. Kegiatan ini dapat menjadi peluang yang bagus bagi masyarakat Desa Purwasari yang nantinya dapat memberikan nilai tambah, khususnya untuk menunjang kebutuhan pangan mereka.”

Kegiatan budi daya ikan nila yang awalya hanya berpusat di RW 01 kemudian diperluas ke RW 07. Hal tersebut menjadi langkah awal inisiasi terwujudnya Desa Purwasari sebagai desa sentra budi daya ikan nila. (*/Rz)