Dorong Kolaborasi Riset dan Inovasi Teknologi Bawah Air, Departemen ITK IPB University Inisiasi Pembentukan Klaster Kelompok Keilmuan Teknologi Bawah Air

Dalam rangka mendorong kolaborasi riset dan inovasi teknologi bawah air (TBA), Divisi Akustik, Instrumentasi dan Robotika Bawah Air (AIR) Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menyelenggarakan Workshop Pembentukan Klaster Kelompok Keilmuan TBA.
Langkah pembentukan klaster tersebut guna meningkatkan produktivitas serta upaya pengelolaan yang bertanggung jawab dan menjaga keberlangsungan kehidupan bawah air (life below water). Acara tersebut berhasil membentuk klaster kelompok keilmuan yang fokus pada pengembangan teknologi bawah air untuk menunjang agro-maritim 4.0.
Dalam pengantar workshop, Kepala Divisi AIR, Prof Indra Jaya menyatakan bahwa workshop ini merupakan langkah awal untuk mengintegrasikan pengetahuan dan pengalaman dari para peneliti dan pengembang TBA sehingga diharapkan dapat bekerja sama dalam membuka peluang dan mengatasi tantangan yang ada di bawah laut.
“Klaster ini ke depannya akan memiliki ruang lingkup penelitian dan pengembangan yang luas, antara lain mencakup bidang akustik kelautan dan perikanan, instrumentasi kelautan, serta robotika bawah air. Seiring dengan perkembangan kecerdasan buatan, klaster ini juga diharapkan dapat memanfaatkan perkembangan computer vision dan algoritma kecerdasan buatan secara luas dalam mengotomasi dan mengefisienkan proses pemrosesan data/citra bawah air,” ujar Guru Besar FPIK IPB University tersebut.
Prof Henry Manik, salah satu pemateri pada workshop ini mengungkapkan bahwa riset TBA dapat menjadi solusi atas permasalahan sektor agro-maritim yang ada. Namun, terbatasnya biaya dan kepakaran menjadi salah satu pembatas dalam riset tersebut. Menurutnya, pembentukan klaster keilmuan ini menjadi jawaban untuk menembus pembatas tersebut.
“Penyatuan pola pikir serta visi dan misi dalam klaster keilmuan ini menjadi penanda keberhasilan dalam meruntuhkan dinding roadmap yang individual demi menuju sesuatu yang lebih-kuat, lebih-agile dalam menghadapi permasalahan,” tutur dosen Departemen ITK IPB University itu.
Salah satu topik yang menjadi sorotan dalam workshop ini adalah arah pengembangan robotika bawah air yang memerlukan kerjasama antar bidang keahlian lainnya seperti oseanografi dan keteknikan dan ilmu komputer.
Output dari kegiatan workshop ini adalah tersusunnya dokumen roadmap penelitian dan pengembangan TBA. Selain itu, dibentuk pula struktur organisasi dan keanggotaan klaster kelompok keilmuan TBA.
“Melalui kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan TBA, diharapkan nantinya terbentuk jejaring kerja yang lebih kuat dan produktif, pengembangan dan penguatan sumber daya manusia dan hilirisasi riset dalam bentuk makalah-makalah yang bereputasi serta produk-produk TBA,” harapnya.
Dr Syamsul Bahri Agus, Ketua Departemen ITK IPB University mendukung sepenuhnya kolaborasi dan kerja sama yang tercipta dalam acara ini. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa kerja sama antar berbagai disiplin ilmu akan membawa kemajuan besar dalam sektor kelautan.
“Dengan kolaborasi yang lebih erat, diharapkan dapat terjadi percepatan dalam pengembangan teknologi bawah air yang inovatif dan berkelanjutan. Diharapkan, hasil kerja sama para ahli dan peneliti dalam klaster kelompok keilmuan ini akan memberikan kontribusi nyata dalam memajukan sektor kelautan di Indonesia,” ungkapnya dalam sambutan penutup. (*/Rz)