Dosen FPIK IPB University Luncurkan Buku Ekowisata Perairan
Dr Ir Fredinan Yulianda, dosen Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University meluncurkan buku berjudul “Ekowisata Perairan: Suatu Konsep Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata Bahari dan Wisata Air Tawar”. Dalam acara peluncuran buku Ekowisata Perairan yang digelar oleh mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan di Ruang Diskusi FPIK, Kampus Dramaga, Bogor (6/9) ini, Dr Fredian mengatakan bahwa wisata perairan berbasis ekologi atau ekowisata merupakan bentuk kegiatan wisata berbasis objek sumber daya alam yang masih alami dan memiliki keindahan.
“Ekowisata merupakan suatu konsep pengelolaan wisata yang mengedepankan pada pemanfaatan jasa ekosistem tanpa harus memodifikasi sumberdaya alam yang dapat memperkecil peranan objek alam atau mengubah bentangan alam. Sehingga pengelolaan ekowisata bertujuan tetap menjamin kelestarian sumber daya alam sebagai objek utama wisata, juga diperlukan persyaratan karakteristik sumber daya untuk dapat menjadi objek ekowisata,” ujarnya.
Ia menambahkan, buku ini menjelaskan konsep ekowisata, karakteristtik sumber daya wisata, kesesuaian wisata dan daya dukung kawasan wisata. Aspek-aspek ini sangat penting dipahami agar pengelolaan dan wisata perairan berbasis ekologi dapat dilaksanakan dengan baik.
Kegiatan wisata perairan memiliki kekhususan dalam persyaratan karakteristik sumber daya alam dan cara menikmati objeknya. Sehingga wisata perairan dibahas berdasarkan jenis kegiatan wisatanya baik aspek kesesuaian sumber daya maupun aspek daya dukung pemanfaatannya.
“Wisata perairan secara umum dibedakan antara wisata pantai atau bahari (perairan laut) dan wisata perairan tawar. Kelompok jenis wisata pantai dan bahari antara lain terdiri dari wisata pantai, wisata mangrove, wisata selam, wisata snorkeling, wisata pancing, dan wisata selancar. Sedangkan kelompok jenis wisata perairan tawar terdiri dari wisata danau atau situ, wisata sungai, dan wisata air terjun,” tambahnya.
Harapannya, kehadiran buku ini dapat memberikan manfaat dan menjadi salah satu referensi ilmiah bagi para peneliti di bidang ekowisata dan menjadi pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pemanfaatan kawasan dalam sektor wisata perairan.
”Selain itu pemanfaatan wisata yang berkelanjutan mengharuskan membatasi pengunjung sebagai indikator sumber daya alam dalam mentolerir kegiatan wisatawan, yang dikenal sebagai daya dukung kawasan wisata,” ujarnya.(awl/Zul)