IPB University Genjot Riset Tentang Biomassa
Indonesia memiliki potensi biomassa yang melimpah dari industri minyak sawit. Biomassa ini dapat dikonversi menjadi beragam produk yang bernilai tambah melalui pemanfaatan teknologi serta dapat diaplikasikan pada berbagai industri. Pengolahan biomassa juga dapat menjadi substitusi produk konvensional berbasis petroleum atau bahkan dapat menciptakan pasar baru untuk produk turunan kelapa sawit.
Dalam International Conference of Biomass and Bioenergy (ICBB) 2019 yang digelar oleh Surfactant Bioenergy Research Center (SBRC), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University di Kampus Baranangsiang, Bogor (19-20/8), Rektor IPB University Dr Arif Satria mengatakan bahwa IPB University akan terus berupaya menghasilkan riset-riset tentang energi alternatif berbasis biomassa dan biofuel.
“Diharapkan di era industri 4.0 bisa muncul juga biomaterial baru. Bisa biomaterial hayati yang sangat penting khususnya untuk plastik. Plastik saat ini sudah menjadi masalah, karena tidak bisa didaur ulang dan sudah menjadi masalah global. Sehingga dengan inovasi baru terkait bioplastik, para peneliti diharapkan segera menggandeng pengusaha yang siap memproduksi bioplastik,” ujarnya.
Selain itu, Indonesia memiliki potensi biomassa yang sangat besar. Inovasi, teknologi, dampak lingkungan, kajian kebijakan dan ekonomi yang terkait dengan pemanfaatan biomassa baik sebagai sumber energi maupun untuk industri perlu terus dikembangkan agar isu keberlanjutan dapat tetap dipertahankan. “Melalui diskusi di ICBB 2019 ini, diharapkan muncul inovasi dan solusi yang terkait dengan pemanfaatan dan pengembangan biomassa dan bioenergi yang berkelanjutan dan dapat mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan yang Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs),” tambahnya.
Sementara itu, menurut Kepala SBRC, Prof Yandra Arkeman, beberapa teknologi dan proses konversi telah dikembangkan untuk pemanfaatan biomassa. Ke depan biomassa akan menjadi pilihan penting dalam berbagai bidang industri dikarenakan bersifat terbarukan, ramah lingkungan, dan mampu mengurangi emisi.
ICBB 2019 ini dihadiri oleh peserta dari Jepang, Malaysia, Amerika dan Indonesia yang melibatkan peneliti, praktisi dan kalangan bisnis. Dalam dua hari konferensi ini dibahas isu biomassa yang terkait dengan teknologi terkini dan pemanfaatannya untuk energi, industri serta isu keberlanjutan, dampaknya terhadap lingkungan, isu ekonomi dan tantangannya dari sisi kebijakan pemanfaatannya.(dh/Zul)