Mahasiswa IPB Berdayakan Masyarakat dengan Lima Jari
Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu tempat wisata mangrove yang memiliki budidaya rumput laut yang cukup luas. Hanya saja, tidak semua rumput laut yang dihasilkan dapat dijual. Sebagian dibuang dan tidak termanfaatkan.
Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) memberikan solusi untuk memanfaatkan rumput laut yang tidak dimanfaatkan sekaligus memberdayakan istri nelayan dan remaja di Kecamatan Muara Gembong untuk menghasilkan produk unggulan berbasis olahan rumput laut.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Liza Amelia Fauziah, Rizky Eko Muliawan, Mayrani Tika Mulyana, Puspita Rahayu dan Alfat Naufin Nazmi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Ide kreatif tersebut lolos sebagai salah satu peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2018 dalam bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang dibimbing oleh Ir. Endang Sunarwati Srimariana, M. Si.
Eko menceritakan bahwa pemberdayaan yang dilakukan mengajak para istri nelayan dan pemudi yang putus sekolah. “Kita coba untuk melatih dan memberikan wawasan kepada istri nelayan atau pemudi untuk menghasilkan suatu produk dari rumput laut yang tidak terjual. Produk yang dihasilkan seperti kacang umpet, krupuk, dan kripik serta souvenir berbahan dasar rumput laut sebagai salah satu ciri khas oleh-oleh Kecamatan Muara Gembong,” jelas Eko.
Metode yang digunakan Eko dan Tim adalah program lima jari yang mencakup seluruh tahap produksi sampai penjualan.
“Kita gunakan program pengembangan manajemen lima jari (Algacraft) yaitu produk unggul, manajemen, pemasaran dan publikasi, quality control-monitoring, dan pengembangan sumberdaya manusia. Kita mulai dari memberikan edukasi dan pelatihan untuk menghasilkan produk unggulan Muara Gembong. Kemudian kita bentuk paguyuban ibu-ibu yang akan mengelola produksi, dan menjamin mutu produk dari kebersihan dan lainnya, ” terang Eko.
Eko berharap program yang dibawa oleh tim dapat berdampak pada semua elemen masyarakat. “Kita berharap ibu-ibu di sana dapat mengembangkan produk menjadi lebih bervariasi, selain itu dapat terbentuk usaha skala rumah tangga yang lebih berkembang. Kita coba sosialisasikan ke Bupati dan dinas terkait untuk memanfaatkan potensi rumput laut sebagai ciri khas Muara Gembong,” harap Eko. (UAM/Zul)