Ini Dia Kata Peneliti IPB Tentang Khasiat Sulur Buah Naga

Ini Dia Kata Peneliti IPB Tentang Khasiat Sulur Buah Naga

ini-dia-kata-peneliti-ipb-tentang-khasiat-sulur-buah-naga-news
Berita

Saat ini buah naga sedang booming. Mungkin orang banyak yang hanya fokus ke buahnya saja. Tahukah anda bahwa ada bagian tanaman buah ini yang tak kalah manfaatnya, yaitu bagian sulur. Sulur ini mirip lidah buaya tetapi lebih tipis dan panjang. Warnanya hijau, pinggirnya berduri dan tengahnya lunak.  Jika dikupas mirip seperti lidah buaya.

Selama ini sulur tak dimanfaatkan. Hanya dianggap sebagai limbah. Untuk itu sejumlah peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Dimas Andrianto, Hasim, Ella Deffi Lestari, Didah Nur Faridah melakukan penelitian kandungan antioksidan pada sulur tanaman buah naga ini.

“Kami sudah menguji dalam skala laboratorium bahwa sulur buah naga memilki potensi antioksidan yang menjanjikan. Sulur ini dapat kita konsumsi,” kata Dimas.

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat meredam reaktivitas radikal bebas. Banyak penyakit yang bersumber dari radikal bebas.

Radikal bebas adalah reaksi oksidasi, misalnya polusi, makanan tidak sehat seperti fast food atau makanan yang dibakar biasanya menghasilkan senyawa yang teroksidasi dan ini dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kanker, jantung koroner dan sebagainya. Untuk melawan reaksi oksidasi atau radikal bebas tersebut kita butuh antioksidan, umumnya kita mengkonsumsi antioksidan dari buah-buahan seperti dari ekstrak jeruk, manggis dan sebagainya.

Kebutuhan antioksidan dapat diperoleh dari senyawa yang memiliki aktivitas antiok­sidan. Banyak tanaman yang telah dilaporkan memiliki potensi sebagai sumber an­tioksidan alami, diantaranya buah naga. Buah ini dikenal sebagai buah yang memiliki aktivitas antioksidan dengan senyawa utamanya adalah betalain. Bagian lain dari buah naga yang belum diteliti potensinya sebagai sumber antioksidan adalah sulur, sulur ini harus diatur jumlahnya me­lalui pemangkasan untuk menjaga tanaman tetap dalam kondisi ideal, tidak tercipta kondisi lem­bab dan pertanaman yang rapi. Hasil pemangkasan sulur tersebut masih kurang termanfaatkan dengan optimal. (IRM/Ris)