IPB Lakukan Sosialisasi Pemilihan Kurikulum Mayor Minor

IPB Lakukan Sosialisasi Pemilihan Kurikulum Mayor Minor

Berita

Rabu (18/1) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan Sosialisasi Tata Cara Pemilihan Bidang Keahlian Utama (Mayor) Program Sarjana pada mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) di Gedung Graha Widya Wisuda Kampus IPB Darmaga.

” Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan dalam rangka mensosialisasikan kurikulum sistem mayor-minor IPB. Kurikulum sistem mayor-minor ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia, yang memiliki tujuan untuk meningkatkan peluang lulusan dalam memperluas wawasan/kompetensinya dengan penyelenggaraan yang lebih efektif dan efisien,” kata Wakil Rektor I, Prof. Dr. Ir. Ahmad Chozin, MSc dalam sambutannya dihadapan sekitar 3000 mahasiswa TPB.

Berkaitan status Badan Hukum Milik Negara (BHMN), IPB melakukan perubahan sistem kurikulum. ”Hasil eveluasi Kami, kurikulum nasional yang selama ini diterapkan sekarang ini kurang relevan lagi, karena kurang memperhatikan potensi IPB dan kebutuhan masyarakat,” ujar Chozin.

Kurikulum sistem mayor-minor merupakan upaya IPB dalam: (1) menjawab tantangan zaman dan meningkatkan daya saing bangsa di bidang pertanian dalam arti luas, (2) sebagai salah satu bentuk implementasi kebijakan mutu IPB dalam menghasilkan lulusan kompeten, dan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni) yang relevan untuk kesejahteraan masyarakat; secara efisien dan akuntabel, dan (3) proaktivitas IPB dalam mematuhi SK Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang pentingnya setiap lembaga pendidikan mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi.

”Dengan kurikulum sistem mayor-minor, rencana studi akan disusun benar-benar sesuai bakat dan minat mahasiswa (student centered), peluang memperluas wawasan lebih besar, bahkan memungkinkan adanya gelar ganda dalam satu kali masa studi (dengan konsekuensi lebih lama dibandingkan satu mayor, namun lebih singkat jika dibandingkan dengan mengambil dua jurusan di Perguruan Tinggi lain),” urai Chozin panjang lebar.

Dengan implementasi kurikulum sistem mayor-minor diharapkan IPB tidak akan mencetak lulusan yang hanya terkotak-kotak di dalam program studi-program studi. Lulusan IPB tidak lagi super-uniform dan overspesialis yang seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. ”Dan yang tidak kalah penting, interaksi sosial antar mahasiswa dan dengan dosen akan lebih intens sehingga academic atmosphere akan lebih hidup sehingga mampu meningkatkan soft skill mahasiswa,” tegasnya.

Pemilihan mayor bagi mahasiswa TPB tahap I akan dilakukan bulan Februari 2006 setelah libur semester genap. ” Mahasiswa TPB bisa memperoleh informasi mengenai setiap departemen melalui buku pedoman yang akan dibagikan pada hari ini (seusai acara), dan open house departemen yang akan dimulai Insya Allah sekitar bulan Februari-Maret. Kami persilakan mengunjungi
setiap departemen untuk memperoleh informasi selengkap-lengkapnya,” imbuhnya. (ris)