Tim Peneliti IPB Segera Kembangkan Budidaya Udang dan Kepiting di Papua

Tim Peneliti IPB Segera Kembangkan Budidaya Udang dan Kepiting di Papua

Berita

Setelah melakukan survai di dua Kabupaten di Propinsi Papua, yaitu Kabupaten Teluk Bintuni dan Fakfak, tim peneliti gabungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan bahwa ternyata pada dua daerah itu terdapat potensi sumberdaya perikanan yang dapat dikembangkan, diantaranya budidaya udang, ikan, kepiting, lobster dan moluska.

Menurut Dr Ir Sulistiono, MSc, salah satu anggota tim peneliti IPB di Bogor, Minggu menjelaskan, pada tahun 2007 mendatang tim peneliti berencana akan mengembangkan penerapan konsep pertanian dalam arti luas, terutama pada bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan di Propinsi Papua itu.

Sejumlah peneliti gabungan IPB itu diantaranya adalah Dr Ir Asnath Maria Fuah, MS, Dr Ir Titik Sumarti MC, MS, Dr Ir Syaiful Anwar, MSc, dan Dr Ir Winarso D Widodo, MS. Ia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan program “community development” kerjasama antara IPB dengan BP Tangguh yang diperuntukan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak dari kegiatan perusahaan tersebut.

Program itu difokuskan pada ada dua hal, yaitu peningkatan ekonomi dengan “leading sector”-nya perikanan, terutama udang dan kepiting, serta sektor pertanian. Mengenai hasil survai tentang konsep dan rancangan program pengembangan, kata Sulistiono, telah dipaparkan di depan Kepala Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) IPB, Prof Rizal Syarief S, DESS, dan Direktur Kerjasama, Dr Ir Hardinsyah MS, di Ruang Sidang Rektor, Kampus IPB Darmaga, Bogor.

Hasil survai di Kabupaten Teluk Bintuni dan Fakfak ternyata juga terdapat potensi sumberdaya perikanan yang dapat dikembangkan lainnya. “Di sana ada Ikan Gobi atau bisa disebut juga dengan ikan Glodok yang bisa dikembangkan dan dilakukan penelitian karena mengandung Viagra alami,” katanya.

Terkait program tersebut, kata dia, untuk melakukannya diperlukan tangan terampil dari masyarakat setempat, dan hal ini dilakukan agar program yang dilakukan lebih cepat terealisasi. Dikemukakannya, ada dua hal pokok yang akan menjadi sasaran yaitu pemasaran dan pengolahan hasil sumberdaya alam.

Langkah selanjutnya, pihaknya akan menjembatani pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia (SDM) dengan mengembangkan sektor pendidikan. Misalnya, dengan mengembangkan sekolah-sekolah kejuruan, dimana diharapkan nantinya mereka akan bisa mengelola SDM perikanan dan pertanian menjadi lebih baik.

Sementara itu, untuk mengantisipasi tenaga kerja yang bergerak di luar pertanian dan perikanan, kata dia, bisa disiasati dengan membuka kegiatan semisal teknik montir, mesin dan berdagang. “Kita harapkan mereka juga bisa berkontribusi dalam sektor perikanan dan pertanian, misalnya bisa memperbaiki mesin-mesin perahu, serta dapat memasarkan produk pertanian lokal di sana,” katanya. Program yang akan diimplemtasikan tahun depan ini akan banyak melibatkan alumni IPB dengan dibantu oleh Universitas Negeri di Papua, demikian Sulistiono. (man)