Antibodi Anti Idiotipe, Vaksin Rabies Baru

Antibodi Anti Idiotipe, Vaksin Rabies Baru

Berita

Penyakit rabies salah satu penyakit zoonosis (menular dari hewan pada manusia) yang paling ditakuti. Penyakit ini dapat menular akut pada susunan syaraf dan menyerang semua hewan berdarah panas, terutama anjing, kucing dan kera. Apabila gejala klinis timbul, selalu diikuti dengan kematian. Umumnya, upaya pencegahan rabies dengan vaksinasi menggunakan virus rabies yang telah dilemahkan. Virus rabies sulit ditumbuhkan atau dibiakkan secara buatan untuk kepentingan vaksin, sehingga biaya produksinya sangat mahal. Pengembangbiakan virus untuk vaksin ini dilakukan dengan cara menyuntikkan virus pada otak domba atau mencit.

Virus rabies memiliki sifat sangat infeksius dan ganas juga dapat membahayakan petugas lapangan apabila secara langsung digunakan sebagai antigen. Kelemahan ini, sebenarnya bisa diatasi dengan pemakaian vaksin unit struktur atau subunit, namun vaksin subunit tidak begitu imunogenik.

Vaksinasi hewan yang rentan rabies bisa menekan kasus rabies. “Oleh karena itu, perlu pengambangan vaksin yang aman, efektif dan protektif. Salah satunya dengan pengembangan vaksin anti anti-idiotipe,” ujar Sayu Putu Yuni Paryati, Mahsiswa S3 Program Studi Sains Veteriner, Institut Pertanian Bogor (IPB) ditengah- tengah presentasinya “ Antibodi Anti-Idiotipe Sebagai Kandidat Vaksin Rabies” Senin (23/1) di Kampus IPB Darmaga.

Antibodi anti-idiotipe berkarakteristik serologis internal image bisa diproduksi dalam jumlah banyak dan tidak mengandung resiko infeksi. Keunggulan antibodi ini ialah kemapuannya meniru sifat antigenik. “ Dari hasil penelitian saya, antibody anti idiotipe menginduksi terbentuknya antibodi yang menetralisis virus rabies, meski kadarnya masih lebih rendah dibanding vaksin virus rabies,” kata Sayu. Antibodi anti-idiotipe mampu menginduksi kadar antibody protektif terhadap rabies (lebih tinggi daripada 0,5 IU/ml). Berarti antibody ini nantinya bisa untuk pencegahan rabies.(ris)