Herpetologi Belum Banyak Diminati Peneliti Indonesia

Herpetologi Belum Banyak Diminati Peneliti Indonesia

Berita

Herpetologi adalah ilmu yang mengkaji kelompok hewan amfibi dan reptil. Di dunia
Herpetologi mendapat perhatian yang cukup besar. Di Indonesia,hanya sedikit penelitian herpetofauna. Terdapat kurang dari 10 peniliti lokal yang dikenal di dunia internasional. Padahal, Indonesia memiliki sekitar 16 persen (sekitar 1100 jenis).
Masyarakat lebih menaruh perhatian herpetologi di sektor ekonomi yaitu perdagangan satwa amfibi dan reptil dibanding penelitian.

Sebagai salah satu langkah nyata konservasi herpetofauna di Indonesia, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) beserta Kelompok Pemerhati Herpetofauna – Himpunan Mahasiswa Departemen Konservasi Sumebrdaya Hutan dan Ekowisata menyelenggarakan Seminar Herpetologi Indonesia 2007 tanggal 26 – 27 Mei 2007 di Pusat Informasi Lingkungan Hidup Bogor. Seminar ini berfungsi sebagai temapt ajang berinteraksi dan bertukar pemikiran para akademisi, lembaga penelitian, anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pejabat pemerintahan, serta masyarakat pecinta herpetofauna.

Seminar ini mendapat dukungan dari Indonesian Reptile and Amphibian Trader Association (IRATA), Conservation International (CI), Amphibian Specialist Group (ASG-IUCN), BP Conservation Programme (BPCP) dan Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI). Sebanyak 30 makalah disajikan dalam seminar ini yang meliputi berbagai penelitian di bidang amfibi dan reptil di Indonesia. Pembicara utama pada seminar ini antara lain Prof. Djoko T. Iskandar (ahli amfibi dan reptil dari ITB), Dr. Caludio Ciofi (ahli komodo dari Italia), Ibu Mumpuni (Kurator herpetofauna dari Museum Zoologi Bogor) dan drh. Pendi Pasaribu (wakil dari IRATA). (ris)