Seminar Politik Pertanian Indonesia di IPB

Seminar Politik Pertanian Indonesia di IPB

Berita

 

 

Dalam rangka 100 tahun Kebangkitan Nasional, Aktivis La Via Campesina dan juga Alumnus IPB, Tejo Pramono menyampaikan perlunya dilakukan dekonstruksi kebijakan pertanian Indonesia, Rabu (28/5) di Kampus IPB Darmaga. Tejo menjabarkan  runtutan sejarah dekonstruksi  kebijakan pertanian Indonesia mulai zaman penjajahan Belanda, kemerdekaan dan orde baru hingga kini. "Penting untuk dicatat baik  di masa penjajahan Belanda dan sekarang ini terjadi pembangunan dan modernisasi pertanian , tetapi bukan untuk kepentingan petani," ujar Tejo.  

 

Tejo ini menekankan peran reforma agraria dalam kebijakan pertanian untuk mengangkat kesejahteraan petani. "Hampir semua petani yang saya temui di mana pun berada, mereka mengatakan satu-satunya yang diinginkan mereka adalah memiliki tanah yang luas," kata Tejo.

 

Senior Fellow di InterCAFE IPB, Prof. Bustanul Arifin menyampaikan peluang diplomasi Indonesia dalam World Trade Organization (WTO) untuk memperjuangkan kepentingan pertanian nasional. "Indonesia dipercaya sebagai ketua G-33 dalam WTO, posisi ini kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk  meningkatkan posisi tawar pertanian negara-negara G-33 khususnya Indonesia," tegas Prof. Bustanul Arifin.

 

Ditanya tentang peran perguruan tinggi dalam mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pertanian   Indonesia, Dekan Sekolah Pascasarjana IPB, Prof. Khairil Anwar Notodiputro menyampaikan, perguruan tinggi berperan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang pertanian. "Disamping memberikan masukan kebijakan nasional pertanian Indonesia dan mengembangkan teknologi di bidang pertanian yang berguna bagi masyarakat."

 

Menurut Prof. Khairil, peran perguruan tinggi ini saat ini belum optimal. Ini karena sistem pendidikan pertanian di Indonesia masih mengedepankan hal-hal teoritis dibandingkan praktek langsung di lapang. Prof. Khairil mencontohkan perguruan tinggi pertanian di Thailand  yang mewajibkan mahasiswanya terjun langsung ke sawah, kolam ikan, peternakan dan kehutanan. Hadir dalam kesempatan itu hadir Wiranto, S.H.  sebagai keynote speaker. (ris)